Polisi Periksa 3 ABK Kapal Imigran Nahas

Perahu tenggelam di pantai Manado, Sulawesi Utara
Sumber :
  • Antara/ Basrul Haq

VIVAnews - Kepolisian Ciamis memeriksa tiga anak buah kapal yang tenggelam di Palawangan, Kecamatan Kali Pucang, Kabupaten Ciamis, Jawa Barat pada Selasa 1 November 2011 kemarin. ABK itu menjalani pemeriksaan di Kepolisian Pangandaran. Mereka adalah nelayan asal Nusa Tenggara Timur.

"Sementara kami amankan untuk dimintai keterangan. Kami koordinasi tingkat Polres, dan Polda. Apakah terdapat unsur pidana atau tidak," kata Kapolsek Ciamis, AKP Sugiarto ketika dihubungi VIVAnews.com, Rabu 2 November 2011.

Saat ini, kata Sugiarto polisi juga telah meminta keterangan sejumlah korban. Namun, kata dia, para korban kondisinya masih syok sehingga tak bisa dimintai keterangan secara lengkap. "Sementara kami sudah introgasi sedikit, karena kondisi masih syok," kata dia.

Sugiarto mengatakan, kapal yang mengangkut Imigran asal Iran tersebut karam akibat bocor dan kelebihan muatan.

Sebelumnya, Komandan Daerah Militer Ciamis, Letkol Asep Junaedi menjelaskan bahwa para imigran gelap ini akan berlayar dari Cilacap, Jawa Tengah menuju Kupang, Nusa Tenggara Timur. Tujuan akhir para imigran gelap ini adalah Australia. "Namun, belum sempat rencana itu kesampaian, mereka tenggelam di perairan Ciamis," kata Asep kemarin.

Sementara, dikabarkan BBC, Rabu 2 November 2011, publik Australia terkejut atas kabar tenggelamnya kapal imigran gelap yang menyebabkan setidaknya delapan orang tewas.

Menteri Imigrasi Australia, Chris Bowen menduga, tak ada lagi korban selamat yang ditemukan. Jika benar, itu berarti jumlah korban tewas akan bertambah.

Ia berharap partai oposisi mendukung kebijakan Australia menggandeng Malaysia untuk mencegah para imigran gelap masuk, agar tragedi serupa tak terulang.

Musibah itu membuka kembali perdebatan panjang di Australia, terkait nasib para pencari suaka yang mencoba mencapai negeri itu menggunakan kapal.