April, Sumbar-Riau Dihubungkan Jalan Layang

Jalan kelok 9 di Payakumbuh, hubungan Sumatera Barat-Riau
Sumber :
  • Antara/ Maril Gafur

VIVAnews - Jembatan layang Kelok Sembilan ditargetkan bisa difungsikan pada April 2012. Jalan layang pertama di dalam hutan sepanjang 3,7 kilometer ini pengerjaannya rampung pada akhir tahun 2012.

“April ini, pengerjaan tahap satunya sepanjang 2,5 kilometer—70 persen dari total keseluruhan—sudah bisa digunakan usai uji kelaikan oleh tim gabungan selama dua bulan,” kata Kepala Dinas Prasarana Jalan, Tata Ruang dan Pemukiman Sumatera Barat, Suprapto pada VIVAnews, Selasa, 24 Januari 2012.

Pembangunan jalan layang yang menghubungkan Sumbar dengan Riau ini dimulai sejak tahun 2003. Secara keseluruhan, tahap satu dan dua proyek nasional ini menelan APBN sebesar Rp550 miliar. Rencananya, pembangunan jalan layang ke arah Payakumbuh akan dilanjutkan pada Maret tahun ini dan berakhir pada Desember 2012 sepanjang 1,2 kilometer.

Menurut Suprapto, konstruksi bangunan jembatan ini didesain mampu menahan guncangan gempa hingga 9 skala Richter. “Secara konstruksi sudah dilakukan pengujiannya, kelaikan yang akan diuji tim selama dua bulan ini terkait keamanan jembatan sepanjang 2,5 kilo ini,” kata Suprapto.

Ia mengatakan, fly over Kelok Sembilan yang berada di perbatasan Sumbar-Riau juga didesain mampu menahan beban hingga 100 ton. Hanya saja, ungkapnya, hal tersebut tidak akan setara dengan daya dukung jalan di Sumbar.

Dari sisi keamanan, jembatan ini dibantu dengan pelindung jalan di sisi kiri dan kanan dengan ketinggian hingga 1 meter. “Cukup aman untuk dilalui, tapi semua tergantung tim gabungan yang akan melakukan uji coba nantinya,” katanya.

Difungsikannya jembatan layang ini diharapkan mampu memperkuat akses perdagangan barang antardua provinsi. Sebelumnya, jalur darat utama yang menghubungkan kedua provinsi sulit ditempuh dengan truk berbadan besar karena kondisi jalan yang sempit dan berliku.

Data Disprasjaltarkim Sumbar, sedikitnya, 300 unit kendaraan barang melewati jalur darat ini untuk membawa hasil bumi Sumbar ke Riau. Jika dikalkulasikan secara keseluruhan, total kendaraan yang melewati jalur ini per harinya mencapai sekitar seribu kendaraan.

Gubernur Sumbar Irwan Prayitno saat meninjau ke lokasi mengatakan, jembatan tersebut memiliki peran strategis untuk jalur distribusi barang dari ke dua provinsi. Total biaya pembangunan jalan layang tahap dua ditaksir mencapai Rp187 miliar.

Pemerintah Sumbar juga berniat membangun cek dam di lokasi rawan longsor di lokasi jembatan tersebut dengan mengalokasikan dana sebesar Rp9,3 miliar melalui APBD. Pembangunan cek dam dengan lebar 30 meter dan panjang 400 meter yang mampu menampung 120 ribu kubik sedimen ditargetkan selesai 2013 nanti. (eh)