Video Amatir Jual-Beli Jawaban UN Beredar di Lampung
Rabu, 17 April 2013 - 07:00 WIB
Sumber :
- VIVAnews/Anhar Rizki Affandi
VIVAnews - Sebuah video amatir tentang dugaan praktik jual beli jawaban Ujian Nasional (UN) beredar di Bandar Lampung. Dalam video berdurasi sekitar lima menit itu, terlihat diambil dengan kamera tersembunyi saat beberapa siswa berkumpul di sebuah rumah, di hari pertama UN.
Dalam video tersebut terlihat suasana masih gelap dan lampu rumah tersebut masih hidup. Di dalam rumah berkumpul sekitar sepuluh siswa salah satu Sekolah Menengah Atas (SMA) di Bandar Lampung. Ada yang masih berpakaian bebas, namun ada juga yang memakai baju seragam. Diperkirakan saat itu sekitar pukul 06.00 pagi sebelum siswa berangkat ke sekolah.
Terlihat beberapa siswa sedang gusar menunggu kawannya yang lain sambil terus bertanya kepada seseorang yang diduga sebagai koordinatornya. Terlihat sang koordinator juga tampak menenangkan rekan-rekannya. Seorang yang diduga koordinator itu terdengar berjanji akan mengirimkan jawaban melalui pesan singkat (SMS).
Selanjutnya, suasana sudah nampak terang. Dalam video tersebut terjadi percakapan tentang mengapa mereka berkumpul. Terdengar bahwa saat itu mereka sedang menunggu kiriman jawaban UN melalui SMS di telepon genggam mereka. Terdengar pula, mereka membeli jawaban tersebut sebesar 60 ribu untuk sekitar 320 siswa di sebuah sekolah.
Para siswa itu mengaku sudah membayar dengan dikoordinatori perwakilan dari masing-masing kelas. Jika dijumlahkan, uang yang sudah terkumpul mencapai jutaan.
Namun, masih dalam video tersebut, para siswa tampak kecewa karena kiriman jawaban yang mereka nanti, tidak kunjung dikirim. Mereka merasa tertipu oleh orang yang menawarkan kunci jawaban UN tersebut. Kemudian mereka langsung membubarkan diri dengan tangan hampa. (sj)
Baca Juga :
Dalam video tersebut terlihat suasana masih gelap dan lampu rumah tersebut masih hidup. Di dalam rumah berkumpul sekitar sepuluh siswa salah satu Sekolah Menengah Atas (SMA) di Bandar Lampung. Ada yang masih berpakaian bebas, namun ada juga yang memakai baju seragam. Diperkirakan saat itu sekitar pukul 06.00 pagi sebelum siswa berangkat ke sekolah.
Terlihat beberapa siswa sedang gusar menunggu kawannya yang lain sambil terus bertanya kepada seseorang yang diduga sebagai koordinatornya. Terlihat sang koordinator juga tampak menenangkan rekan-rekannya. Seorang yang diduga koordinator itu terdengar berjanji akan mengirimkan jawaban melalui pesan singkat (SMS).
Selanjutnya, suasana sudah nampak terang. Dalam video tersebut terjadi percakapan tentang mengapa mereka berkumpul. Terdengar bahwa saat itu mereka sedang menunggu kiriman jawaban UN melalui SMS di telepon genggam mereka. Terdengar pula, mereka membeli jawaban tersebut sebesar 60 ribu untuk sekitar 320 siswa di sebuah sekolah.
Para siswa itu mengaku sudah membayar dengan dikoordinatori perwakilan dari masing-masing kelas. Jika dijumlahkan, uang yang sudah terkumpul mencapai jutaan.
Namun, masih dalam video tersebut, para siswa tampak kecewa karena kiriman jawaban yang mereka nanti, tidak kunjung dikirim. Mereka merasa tertipu oleh orang yang menawarkan kunci jawaban UN tersebut. Kemudian mereka langsung membubarkan diri dengan tangan hampa. (sj)