Adik Presiden Obama Beri Kuliah Umum di UII Yogya
Senin, 10 Juni 2013 - 18:29 WIB
Sumber :
- Dokumen Anindya Bakrie
VIVAnews - Adik Presiden Amerika Serikat Barack Obama, Maya Kassandra Soetoro-Ng Soetoro bersama delegasi dari Universitas Hawaii at Manoa (UHM) AS mengunjungi Universitas Islam Indonesia (UII) Yogyakarta, Senin 10 Juni 2013. Di Kampus yang terletak di Jalan Kaliurang Km 14 ini, selain memberi kuliah umum tentang perdamaian, Maya juga melakukan pembicaraan rencana kerjasama kedua kampus.
Di hadapan civitas akademika UII, Maya memuji Yogyakarta yang bertahan sebagai kota budaya dan masyarakatnya memiliki toleransi tinggi terhadap perbedaan agama dan keyakinan. Sehingga masyarakat Yogyakarta hidup dalam suasana harmonis di tengah keragaman agama, suku dan budaya.
“Kami di Yogyakarta, dulu, dianggap sebagai bagian dari keluarga, seperti halnya pendatang lainnya. Kapasitas dan agama boleh berbeda, tetapi perlakuan sebagai manusia sama,” katanya.
Dia juga sempat mengutip ayat Alqur’an dalam surat Al Kafirun, bahwa masyarakat mempraktikkan dogma keberagamaan seperti diajarkan Islam. “Bagimu agamamu, bagiku agamaku.”
Menurutnya, pendidikan sangat penting perannya dalam mendorong pemahaman keragaman atau pluralitas. "Namun pendidikan saja tidak cukup, harus ada pertautan antara nilai-nilai pendidikan dengan dinamika internal di masyarakat," jelasnya
Rektor UII Prof Dr Edy Suandi Hamid menjelaskan, kunjungan Maya Soetoro bersama delegasi Universitas Hawaii ini untuk meningkatkan kemajuan kerjasama kedua pihak yang telah dirintis sejak tahun lalu. Dengan kunjungan tersebut, diyakini jalinan silaturahmi akademik kedua belah pihak akan makin baik.
Bentuk kerjasama adalah studi dan penanganan gempa yang melipatkan Fakultas Teknik di masing-masing universitas. Usai menyampikan kuliah umum dan penandatanganan kerjasama, Maya Soetoro dan delegasi Universitas Hawaii mengunjungi hunian tetap warga korban Merapi di Pager Jurang, Kinahrejo, Kabupaten Sleman, DIY. (sj)
Baca Juga :
Di hadapan civitas akademika UII, Maya memuji Yogyakarta yang bertahan sebagai kota budaya dan masyarakatnya memiliki toleransi tinggi terhadap perbedaan agama dan keyakinan. Sehingga masyarakat Yogyakarta hidup dalam suasana harmonis di tengah keragaman agama, suku dan budaya.
“Kami di Yogyakarta, dulu, dianggap sebagai bagian dari keluarga, seperti halnya pendatang lainnya. Kapasitas dan agama boleh berbeda, tetapi perlakuan sebagai manusia sama,” katanya.
Dia juga sempat mengutip ayat Alqur’an dalam surat Al Kafirun, bahwa masyarakat mempraktikkan dogma keberagamaan seperti diajarkan Islam. “Bagimu agamamu, bagiku agamaku.”
Menurutnya, pendidikan sangat penting perannya dalam mendorong pemahaman keragaman atau pluralitas. "Namun pendidikan saja tidak cukup, harus ada pertautan antara nilai-nilai pendidikan dengan dinamika internal di masyarakat," jelasnya
Rektor UII Prof Dr Edy Suandi Hamid menjelaskan, kunjungan Maya Soetoro bersama delegasi Universitas Hawaii ini untuk meningkatkan kemajuan kerjasama kedua pihak yang telah dirintis sejak tahun lalu. Dengan kunjungan tersebut, diyakini jalinan silaturahmi akademik kedua belah pihak akan makin baik.
Bentuk kerjasama adalah studi dan penanganan gempa yang melipatkan Fakultas Teknik di masing-masing universitas. Usai menyampikan kuliah umum dan penandatanganan kerjasama, Maya Soetoro dan delegasi Universitas Hawaii mengunjungi hunian tetap warga korban Merapi di Pager Jurang, Kinahrejo, Kabupaten Sleman, DIY. (sj)