SETARA Institute: Sikap Munarman Cermin Ormas FPI
Jumat, 28 Juni 2013 - 16:45 WIB
Sumber :
- tvOne
VIVAnews - Berbagai kalangan menyayangkan tindakan juru bicara Front Pembela Islam, Munarman yang menyiram air ke wajah sosiolog UI, Tamrin Amal Tomagola saat acara dialog di acara tvOne, Jumat pagi 28 Juni 2013.
Menurut Ketua Badan Pengurus SETARA Institute Hendardi, dalam keterangan pers, di alam demokrasi, debat sepanas apapun seharusnya berlangsung dengan kepala dingin dan tetap mengedepankan kesopanan terhadap orang yang berbeda pendapat.
Menurut dia, tindakan Munarman mencerminkan sikap sesungguhnya dari ormas FPI dan kelompok vigilante (orang yang menegakkan hukum dengan caranya sendiri) lainnya yang ingin memaksakan kehendak di alam demokrasi.
"Tindakan Munarman tidak lain mencerminkan sikap sesungguhnya dari FPI dan kelompok vigilante. Respon Prof. Tamrin yang tidak meladeni ulah Munarman dan menganggap itu perbuatan preman sudah tepat. Ini adalah kejadian memalukan dan disaksikan oleh jutaan pemirsa yang sedang menonton Tv One," kata Hendardi.
Selain itu, kata Hendardi, sebaiknya media juga mempertimbangkan apabila hendak memberikan kesempatan tampil kepada orang dan kelompok vigilante semacam FPI. "Kami mendukung sepenuhnya apabila Prof. Tamrin bermaksud memperkarakan secara hukum," kata dia.
Hal yang sama juga diungkapkan oleh anggota Komisi III Bidang Hukum DPR, Eva Kusuma Sundari. Dia mengatakan, Munarman telah memberikan pendidikan politik yang buruk. Dia tak bisa mengendalikan amarahnya sehingga memilih ekspresi fisik, daripada beradu argumen.
"Soal sela-menyela itu biasa dalam debat dan sering dibolehkan bahkan oleh presenter sebagai pengendali arus diskusi. Jadi harusnya pembicara tetap memegang aturan otoritas presenter," ujar Eva.
Selain itu, kata Eva, sudah sepatutnya media mempertimbangkan untuk lebih selektif dalam memilih narasumber. "Pertimbangan kualitas kepribadian narasumber harus jadi pertimbangan. TV bukan corong kampanye pro kekerasan," kata dia.
Insiden penyiraman itu terjadi ketika Munarman dan Tamrin tengah berdiskusi mengenai pernyataan polisi yang mengatakan akan memberi sanksi ormas yang melakukan sweeping tempat hiburan malam selama Ramadan. Saat Munarman berbicara, Tamrin menyela dan Munarman langsung naik pitam.
"Anda diam. Anda diam kalau saya ngomong," teriak Munarman ke sosiolog itu. Tak disangka, Munarman langsung mengambil gelas berisi teh di depannya dan menyiramkannya ke muka Tamrin. Kedua presenter tvOne yang mengawal acara pun kaget dan segera menghentikan acara. [Lihat videonya ] (eh)
Baca Juga :
Menurut Ketua Badan Pengurus SETARA Institute Hendardi, dalam keterangan pers, di alam demokrasi, debat sepanas apapun seharusnya berlangsung dengan kepala dingin dan tetap mengedepankan kesopanan terhadap orang yang berbeda pendapat.
Menurut dia, tindakan Munarman mencerminkan sikap sesungguhnya dari ormas FPI dan kelompok vigilante (orang yang menegakkan hukum dengan caranya sendiri) lainnya yang ingin memaksakan kehendak di alam demokrasi.
"Tindakan Munarman tidak lain mencerminkan sikap sesungguhnya dari FPI dan kelompok vigilante. Respon Prof. Tamrin yang tidak meladeni ulah Munarman dan menganggap itu perbuatan preman sudah tepat. Ini adalah kejadian memalukan dan disaksikan oleh jutaan pemirsa yang sedang menonton Tv One," kata Hendardi.
Selain itu, kata Hendardi, sebaiknya media juga mempertimbangkan apabila hendak memberikan kesempatan tampil kepada orang dan kelompok vigilante semacam FPI. "Kami mendukung sepenuhnya apabila Prof. Tamrin bermaksud memperkarakan secara hukum," kata dia.
Hal yang sama juga diungkapkan oleh anggota Komisi III Bidang Hukum DPR, Eva Kusuma Sundari. Dia mengatakan, Munarman telah memberikan pendidikan politik yang buruk. Dia tak bisa mengendalikan amarahnya sehingga memilih ekspresi fisik, daripada beradu argumen.
"Soal sela-menyela itu biasa dalam debat dan sering dibolehkan bahkan oleh presenter sebagai pengendali arus diskusi. Jadi harusnya pembicara tetap memegang aturan otoritas presenter," ujar Eva.
Selain itu, kata Eva, sudah sepatutnya media mempertimbangkan untuk lebih selektif dalam memilih narasumber. "Pertimbangan kualitas kepribadian narasumber harus jadi pertimbangan. TV bukan corong kampanye pro kekerasan," kata dia.
Insiden penyiraman itu terjadi ketika Munarman dan Tamrin tengah berdiskusi mengenai pernyataan polisi yang mengatakan akan memberi sanksi ormas yang melakukan sweeping tempat hiburan malam selama Ramadan. Saat Munarman berbicara, Tamrin menyela dan Munarman langsung naik pitam.
"Anda diam. Anda diam kalau saya ngomong," teriak Munarman ke sosiolog itu. Tak disangka, Munarman langsung mengambil gelas berisi teh di depannya dan menyiramkannya ke muka Tamrin. Kedua presenter tvOne yang mengawal acara pun kaget dan segera menghentikan acara. [Lihat videonya ] (eh)