PM Belanda: Normalisasi Waduk Pluit “Very Good”

Gita Wirjawan, Jokowi dan Perdana Menteri Belanda Mark Rutte
Sumber :
  • Antara/ Widodo S Jusuf
VIVAnews - Perdana Menteri Belanda, Mark Rutte, sangat mengagumi hasil kerja kemajuan proyek normalisasi Waduk Pluit yang saat ini sedang berjalan.

“Very good,” ujar Rutte singkat saat mengunjungi Waduk Pluit, Kamis, 21 November 2013. Kunjungan Perdana Menteri Belanda dan rombongan didampingi Gubernur DKI Jakarta, Joko Widodo.
Sebagai bentuk ekspresi kekagumannya, Mark Rutte bahkan sampai memberikan acungan jempol kearah Gubernur Joko Widodo yang dinilainya telah berhasil mengubah Waduk Pluit dari kumuh menjadi asri.

Proyek normalisasi Waduk Pluit memang mulai menampakkan hasil. Permukiman warga yang dulu memenuhi areal waduk, kini sebagian telah berubah menjadi taman interaktif bagi masyarakat. Waduk Pluit yang dulu tidak pernah dikeruk dan hanya menyisakan kedalaman 1-2 meter, kini sudah dikeruk dan didalami.

Hadirnya pohon-pohon baru di lahan yang sebelumnya disesaki pendatang dan bangunan liar itu menambah asri lingkungan Waduk Pluit. Pohon-pohon itu diambil dari sejumlah lokasi pembibitan, seperti Cengkareng, Jakarta Barat, yang ditanam dan ditopang bambu atau kayu.

Bibit pohon yang telah ditanam itu rata-rata bertinggi 3 meter. Ada lebih dari 12 jenis pohon, semuanya khas pesisir, seperti pohon anggur laut (Coccoloba uvifera), kalpataru/keben (Barringtonia asiatica), trembesi (Samanea saman), dan ficus daun kecil (Ficus lyrata). Ada pula pohon jati (Tectona grandis) yang berjejer dan tumbuh lebih dari tiga tahun dengan tinggi tak kurang dari 5 meter.

Untuk penataannya, kawasan seluas 10 ha itu akan ditanami 1.000 pohon. Ke depan, Waduk Pluit juga akan dibangun taman kota yang direncanakan rampung pada awal 2014. Seluas 6 ha lahan sisi barat ini akan dijadikan ruang terbuka hijau, jogging track, ruang bermain anak, amphitheater, dan dermaga. Lahan seluas 3 ha lainnya akan difungsikan sebagai instalasi pengolahan air limbah. Dan 1 ha lagi akan difungsikan sebagai reverse osmosis (pengolahan air bersih).

Positif
Meskipun masih dalam tahap pengerjaan, proyek normalisasi Waduk Pluit sudah mulai memberikan dampak positif terhadap lamanya banjir. Jika sebelum proyek pengerukan Waduk Pluit dikerjakan, genangan di sekitar waduk seperti di Pluit, Penjaringan, Jakarta Utara, bisa bertahan berhari-hari, kini setelah proyek Waduk Pluit dimulai, genangan sudah surut hanya dalam hitungan jam saja.

Kepala Bidang Pemeliharaan Sumber Daya Air Dinas Pekerjaan Umum Provinsi DKI Jakarta, Joko Susetyo, mengatakan, semakin cepat surutnya genangan tidak lepas dari mulai dilakukannya normalisasi Waduk Pluit yang sampai saat ini baru mencapai 20 persen dari target.
“Fakta ini membuktikan bahwa program normalisasi Waduk Pluit berdampak positif bagi masyarakat,” ujarnya.

Menurut Joko Susetyo, Waduk Pluit akan digali hingga kedalaman 7 meter .  Dan luas Waduk Pluit yang saat ini 60 hektare (ha)akan diperbesar hingga mencapai 80 ha. Dengan demikian, total daya tampung Waduk Pluit sebanyak 5,6 juta kilo liter air.

Selain memperluas dan memperdalam badan waduk, untuk mempercepat proses surut air dan pembuangan ke laut, pompa-pompa air akan ditambah hingga mencapai kapasitas maksimal 54 m3/detik.
Pompa-pompa air di Waduk Pluit pun diperbesar kapasitasnya hingga mencapai 54 m3/detik akan beroperasi mulai Mei 2014 sedangkan normalisasi Waduk Pluit direncanakan selesai pada akhir tahun 2014.
Joko Susetyo yakin, jika semua pekerjaan di Waduk Pluit seperti yang disebutkan di atas selesai dan berjalan normal, maka banjir yang sering melanda wilayah Penjaringan hingga Monas yang merupakan daerah cakupan layanan Waduk Pluit dapat ditekan secara signifikan.

“Tahun depan hanya dalam waktu 1 jam genangan air sudah langsung surut bahkan di banyak lokasi tidak banjir sama sekali,” katanya.
Selain upaya-upaya diatas, penanggulangan banjir yang akan dilakukan dalam waktu dekat adalah Pemprov DKI Jakarta akan membeli ratusan alat berat seperti eskavator untuk mempercepat pengerukan sejumlah waduk di ibu kota.

"Kita mau pakai alat sendiri, sekarang sudah beli sekitar 30-an, tinggal sewa sopir saja. Nanti kita beli sekitar 400 dan ditaruh di setiap waduk dan danau," ujar Gubernur DKI Jakarta, Joko Widodo.

Pemprov DKI Jakarta juga akan mempercepat realisasi mega proyek Giant Sea Wall yang bernilai ratusan triliun tersebut. Jika semula akan dibangun pada tahun 2020, maka pembangunannya akan dipercepat pada tahun 2015 mendatang. (Webtorial)