Kapal Tenggelam di Flores, 7 Tewas
Jumat, 18 April 2014 - 18:48 WIB
Sumber :
- Antara/STR
VIVAnews - Kapal Motor Nelayan Bhakti tenggelam saat melakukan prosesi laut Jumat Agung di Perairan Selat Sempit Ujung Aro, Larantuka, Kabuaten Flores Timur, Nusa Tenggara Timur, Jumat 18 April 2014. Kecelakaan pada pukul 11.10 itu menewaskan tujuh orang.
"Tiga anak-anak, empat orang dewasa," kata Kepala Pusat Data Informasi dan Humas Badan Nasional Penanggulangan Bencana Sutopo Purwo Nugroho.
Data sementara yang dihimpun Badan Penanggungan Bencana Daerah Flores Timur dilaporkan bahwa dari 53 penumpang itu sudah dievakuasi, termasuk korban meninggal. Sebanyak 29 penumpang masih dirawat di Rumah Sakit Umum Flores Timur, dan 17 lainnya sudah pulang.
"4 Orang masih dalam pencarian petugas tim SAR gabungan dari Basarda, TNI, Polri, BPBD, Pemda, dan masyarakat."
Sumber lain mengatakan, jumlah penumpang sekitar 60 orang sehingga korban hilang 11 orang. Kapal itu tidak ada manifes sehingga jumlah penumpang belum diketahui secara pasti.
Prosesi laut dilakukan dalam rangka persiapan perayaan Paskah yang merupakan tradisi masyarakat Larantuka. Kapal tenggelam disebabkan kelebihan muatan dan kondisi arus laut yang kuat.
Saat kapal terbalik penumpang berteriak dan terjun ke laut yang kondisi arus deras. Kapal lain yang mengikuti prosesi tersebut segera memberikan pertolongan.
Saat ini bangkai kapal telah ditarik ke pelabuhan terdekat.Nakhoda kapal masih diperiksa Polisi.
Baca Juga :
"Tiga anak-anak, empat orang dewasa," kata Kepala Pusat Data Informasi dan Humas Badan Nasional Penanggulangan Bencana Sutopo Purwo Nugroho.
Data sementara yang dihimpun Badan Penanggungan Bencana Daerah Flores Timur dilaporkan bahwa dari 53 penumpang itu sudah dievakuasi, termasuk korban meninggal. Sebanyak 29 penumpang masih dirawat di Rumah Sakit Umum Flores Timur, dan 17 lainnya sudah pulang.
"4 Orang masih dalam pencarian petugas tim SAR gabungan dari Basarda, TNI, Polri, BPBD, Pemda, dan masyarakat."
Sumber lain mengatakan, jumlah penumpang sekitar 60 orang sehingga korban hilang 11 orang. Kapal itu tidak ada manifes sehingga jumlah penumpang belum diketahui secara pasti.
Prosesi laut dilakukan dalam rangka persiapan perayaan Paskah yang merupakan tradisi masyarakat Larantuka. Kapal tenggelam disebabkan kelebihan muatan dan kondisi arus laut yang kuat.
Saat kapal terbalik penumpang berteriak dan terjun ke laut yang kondisi arus deras. Kapal lain yang mengikuti prosesi tersebut segera memberikan pertolongan.
Saat ini bangkai kapal telah ditarik ke pelabuhan terdekat.Nakhoda kapal masih diperiksa Polisi.