Mabes TNI: Baku Tembak di Papua Hanya Salah Komunikasi
Selasa, 14 Oktober 2014 - 13:32 WIB
Sumber :
- Antara/ Zabur Karuru
VIVAnews - Kepala Pusat Penerangan Mabes TNI Mayor Jenderal TNI Fuad Basya membenarkan insiden baku tembak antara anggota TNI dengan Brimob di Distrik Pirime, Kabupaten Lanny Jaya, Papua, Senin, 13 Oktober 2014. Dalam insiden itu, seorang anggota TNI terkena luka tembak di kaki.
Fuad membantah baku tembak terjadi karena anggota TNI diduga menjadi backing
kayu ilegal. Menurut dia, Panglima TNI Jenderal Moeldoko dan Kapolda Papua telah bertemu membahas insiden ini.
"Semua sudah selesai. Ini bukan masalah pencurian kayu. Hanya salah komunikasi," kata Mayjen Fuad di Kantor Menkopolhukam, Jakarta, Selasa 14 Oktober 2014.
Kejadian itu bermula ketika dua anggota TNI yang menumpang truk untuk bertugas di Pos Pirime, Kabupaten Lanny Jaya terlibat keributan dengan anggota Brimob yang kebetulan tengah melakukan razia pemeriksaan kendaraan.
"Itu hanya salah komunikasi saja diantara mereka. Mereka prajurit muda yang baru selesai pendidikan masih emosional," ujarnya
Sebelumnya Panglima Komando Daerah MiliterXVII/Cenderawasih Mayor Jenderal Fransen G Siahaan juga menyebut insiden ini hanya kesalahpahaman. Dimana anggota Brimob yang tengah bertugas memeriksa truk yang ditumpangi anggota TNI dari Batalion Infanteri 756.
Anggota Brimob itu sempat menegur anggota TNI yang ada di dalam truk. Kemudian anggota TNI itu mengakui bahwa dia adalah anggota TNI yang bertugas di Pos Pirime. Meski sudah dijelaskan, anggota Brimob malah membentak dia.
"Ada kesalahpahaman. Anggota Brimob malah membentak dengan mengatakan, 'Saya tidak takut tentara,'" ucap Pangdam.
Anggota TNI itu pun turun dari truk dan menuju Pos TNI Pirime, lalu melaporkan ke Komandan Pos Letnan Ali, dan Kepala Kepolisian Sektor Pirime serta sejumlah anggota TNI. Mereka kemudian menyambangi pos Brimob guna menyelesaikan persoalan itu.
"Saat turun dari truk, komandan Pos dan Kapolsek malah ditembak. Mungkin anggota Brimob mengira rombongan Kapolsek dan Komandan Pos hendak melakukan penyerangan, sehingga mereka mengeluarkan rentetan tembakan," ujarnya.
Letnan Ali tertembak di kaki, meski kondisinya baik-baik saja.
Situasi sempat tegang karena terjadi baku tembak. Namun hanya beberapa saat situasi dapat dikendalikan.
Pangdam mengaku sudah menghubungi Kapolda Papua guna melucuti senjata milik TNI dan Brimob. "Mengantisipasi aksi itu meluas, kami sepakat lucuti senjata kedua pasukan," terangnya. (ita)
Baca Juga :
Fuad membantah baku tembak terjadi karena anggota TNI diduga menjadi backing
"Semua sudah selesai. Ini bukan masalah pencurian kayu. Hanya salah komunikasi," kata Mayjen Fuad di Kantor Menkopolhukam, Jakarta, Selasa 14 Oktober 2014.
Kejadian itu bermula ketika dua anggota TNI yang menumpang truk untuk bertugas di Pos Pirime, Kabupaten Lanny Jaya terlibat keributan dengan anggota Brimob yang kebetulan tengah melakukan razia pemeriksaan kendaraan.
"Itu hanya salah komunikasi saja diantara mereka. Mereka prajurit muda yang baru selesai pendidikan masih emosional," ujarnya
Sebelumnya Panglima Komando Daerah MiliterXVII/Cenderawasih Mayor Jenderal Fransen G Siahaan juga menyebut insiden ini hanya kesalahpahaman. Dimana anggota Brimob yang tengah bertugas memeriksa truk yang ditumpangi anggota TNI dari Batalion Infanteri 756.
Anggota Brimob itu sempat menegur anggota TNI yang ada di dalam truk. Kemudian anggota TNI itu mengakui bahwa dia adalah anggota TNI yang bertugas di Pos Pirime. Meski sudah dijelaskan, anggota Brimob malah membentak dia.
"Ada kesalahpahaman. Anggota Brimob malah membentak dengan mengatakan, 'Saya tidak takut tentara,'" ucap Pangdam.
Anggota TNI itu pun turun dari truk dan menuju Pos TNI Pirime, lalu melaporkan ke Komandan Pos Letnan Ali, dan Kepala Kepolisian Sektor Pirime serta sejumlah anggota TNI. Mereka kemudian menyambangi pos Brimob guna menyelesaikan persoalan itu.
"Saat turun dari truk, komandan Pos dan Kapolsek malah ditembak. Mungkin anggota Brimob mengira rombongan Kapolsek dan Komandan Pos hendak melakukan penyerangan, sehingga mereka mengeluarkan rentetan tembakan," ujarnya.
Letnan Ali tertembak di kaki, meski kondisinya baik-baik saja.
Situasi sempat tegang karena terjadi baku tembak. Namun hanya beberapa saat situasi dapat dikendalikan.
Pangdam mengaku sudah menghubungi Kapolda Papua guna melucuti senjata milik TNI dan Brimob. "Mengantisipasi aksi itu meluas, kami sepakat lucuti senjata kedua pasukan," terangnya. (ita)