Menteri Susi Pelajari Studi Reklamasi Teluk Benoa

Susi Pudjiastuti di Konfrensi Pers Hasil Layanan Publik oleh KPK
Sumber :
  • VIVAnews/Anhar Rizki Affandi

VIVAnews - Menteri Kelautan dan Perikanan, Susi Pudjiastuti mengomentari rencana reklamasi Teluk Benoa. Menurut dia, rencana reklamasi proyek seluas 700 hektare itu tidak ada salahnya sepanjang dilakukan dengan baik dan benar.

Sebaliknya, jika dilakukan dengan tidak benar, akan membawa dampak tidak baik, terutama dari sisi ekonomis.

"Tentu kita lihat dulu studinya, assessment-nya. Bila itu dilakukan dengan benar, tidak ada salahnya reklamasi itu. Jika tidak benar, stakeholder akan kehilangan benefit dari environment itu sendiri," kata Susi di Kuta, Bali, Kamis 20 November 2014.

Menurut dia, proyek yang akan digarap PT Tirta Wahana Bali Internasional itu mesti di-assessment dengan sangat baik. Upaya itu dilakukan guna memastikan tatanan lingkungan hidup semestinya dijaga dengan baik. Kendati demikian, Susi lebih menyukai pembangunan alternatif selain reklamasi.

"Bila ada pembangunan dengan alternatif lain selain reklamasi, tentu akan sangat baik. Jadi, tentu saya akan mempelajari. Tentu kalau kita akan membangun dengan pancang, cakar ayam dan lain sebagainya seperti jembatan itu akan sangat baik," ujarnya.

Namun, Susi tak mau terburu-buru untuk menyatakan pendapat lebih jauh soal reklamasi Teluk Benoa. Ia ingin melihat studi yang dilakukan oleh investor.

Ia juga akan melakukan analisis mendalam atas kajian tersebut. "Kita lihat studinya, analisisnya, assessment-nya seperti apa. Karena sebuah pembangunan di teluk, di sebuah delta akan berdampak pada banyak hal," ungkapnya.

"Banyak community development yang tidak teratur akhirnya menjadi tempat buangan sampah. Jadi, reklamasi tanah atau sampah dua-duanya adalah hal yang harus kita benarkan dan betulkan untuk dianalisis bagaimana yang terbaik melakukannya," tambah Susi.

Baginya, reklamasi besar-besaran untuk proyek properti juga mesti mempertimbangkan keuntungan dan kerugiannya dari aspek lingkungan hidup. "Sebetulnya bukan untung rugi dalam mengelola lingkungan. Karena lingkungan adalah segalanya dan vital bagi kita," tegas dia.

Menurut dia, hal tersebut yang mesti dipertimbangkan dengan matang. Apalagi, jika rencana sebuah proyek akan mengubah kontur, perspektif, konstruksi, dan naturalisasi lingkungan. (art)