Sembilan Orang Tewas Usai Tengak Minuman Oplosan

Pasutri pembuat miras oplosan
Sumber :
  • Zahrul Darmawan/VIVAnews

VIVAnews - Jajaran Satreskrim Polres Garut, Jawa Barat terus mendalami kasus tewasnya sembilan warga dari beberapa kecamatan di Garut, usai menengak minuman oplosan.

Sementara itu, dua orang warga lainnya hingga Selasa malam, 2 Desember 2014 ini masih dalam kondisi kritis dan mendapat perawatan di RSU dr Slamet Garut.

Kasat Reskrim Polres Garut, AKP. Dadang Garnadi, menyatakan berdasarkan laporan pihak keluarga, para korban membeli minuman oplosan dilakukan dalam waktu yang berbeda, sejak Sabtu 29 Nopember 2014 malam hingga Minggu keesokan harinya, di sebuah kios penjual minuman oplosan di terminal Guntur Garut.

"Jadi, mereka memang membeli minuman oplosan itu dilakukan secara terpisah, namun dari lokasi tempat minuman yang sama," ujarnya kepada wartawan.

"Yang jelas, lokasi penjual minuman oplosan masih kami rahasiakan," tambahnya.

Berdasarkan data di Satreskrim Polres Garut, kesembilan warga meninggal dunia, masing-masing, Budiman (24), Erwin (23), Dani (23), Subur (25), Yayan (24), Sudar (17) warga Kecamatan Garut Kota serta Andri (19) warga Kecamatan Tarogong Kidul, Asep (21) warga Kecamatan Samarang, dan Ripal (26) warga Kecamatan Bayongbong.

"Dua orang korban masing-masing Roni dan Remi yang juga mengalami over dosis, masih ditangani di RSU dr Slamet Garut, dan saat ini kondisinya kritis ", ungkap Dadang.

Dadang melanjutkan ciri-ciri korban sebelum meninggal dunia, mulut berbusa, muntah-muntah, pusing, sakit perut, mata kabur, upil mata membesar, gelisah, kejang-kejang dan kesadaran korban menurun, hingga akhirnya meninggal dunia.

"Jadi, memang tergantung kondisi ketahanan tubuh korban, ada yang memang dalam waktu singkat meninggal, ada yang beproses hingga beberapa jam," ujar dia. 

Baca juga:

(asp)