2014, Polda Jatim Pecat Delapan Polisi Nakal

Kapolda Jatim, Inspektur Jenderal Polisi Anas Yusuf
Sumber :
  • VIVAnews/Tudji Martudji

VIVAnews - Kepolisian Daerah (Polda) Jawa Timur merilis catatan akhir tahun 2014. Hasil analisa dan evaluasi 2014 Polda Jatim mencatat, peristiwa kriminalitas sepanjang 2014 masih cukup tinggi, yakni 395 peristiwa.

Dari jumlah itu, 248 peristiwa atau 62,78 persen sudah tuntas mendapat penanganan. Sementara, pada 2013 lalu, tindak kriminalitas tercatat 363 peristiwa dan 227 peristiwa atau 62,71 persen telah terselesaikan.

‎Untuk Operasi Zebra Semeru 2014 (26 November-9 Desember) Polda mengungkapkan peristiwa kecelakaan lalu-lintas di wilayah Jatim, tercatat 496 kejadian. Jumlah pelanggar lalu lintas 7.758 pengguna jalan. Sebanyak 69 orang meninggal dunia, 84 luka berat, 644 luka ringan dan kerugian materi Rp572.841.000.

Sebelumnya, di Operasi ‎Ketupat Semeru 2014, terjadi 698 kecelakaan, pengendara yang ditilang 4.999 pelanggar lalu-lintas dan kerugian materi tercatat Rp1.313.500.000.

Sedangkan pada Operasi Simpatik Semeru 2014, kecelakaan lalu-lintas terjadi 51 kasus. Sebanyak 743 pelanggar lalu-lintas ditilang dan 9 orang meninggal dunia.

Pecat polisi nakal

Sementara, untuk penegakan disiplin, ‎selama tahun 2014 Polda Jatim menjatuhkan sanksi berupa Pemberhentian Tidak Dengan Hormat (PTDH) kepada delapan anggota polisi yang terbukti bertindak melanggar Kode Etik Kepolisian (KEK) dan tindak pidana lainnya.

"Itu tindakan untuk anggota polisi yang nakal. Tidak ada ampun, harus diberhentikan," kata Kapolda Jatim Inspektur Jenderal Polisi, Anas Yusuf, hari ini.

Angka itu menurun dibanding tahun 2013 lalu, yang mana PTDH polisi nakal di wilayah Polda Jatim mencapai 34 orang.

Anas Yusuf menambahkan, untuk kasus anggota polisi yang kepergok mencuri senjata saat bertugas di gudang senjata milik Polda Jatim, juga ‎terus berlanjut.

"Sudah diperiksa, tunggu kelanjutannya di persidangan," ujar Anas.

Baca juga: