Keanehan Mahkota Batu Giok Dinasti Ming, Selalu Bau Darah

Batu Giok
Sumber :
  • http://neomisteri.com
VIVA.co.id - Jauh sebelum banyak orang mengenal dan demam batu akik, para raja zaman dahulu sudah lebih dulu menggemari bebatuan alam itu.

Batu yang paling digemari salah satunya Giok. Giok dikenal sebagai batu memiliki energi positif untuk kesehatan.

Hartono Tedjokusumo (The Hwie Poo), seorang kolektor giok berdarah Tiongkok, menjelaskan, Giok adalah bagian dari batu mulia serta memiliki kadar yang berbeda-beda, selayaknya emas.

"Ada kadarnya  bagus, ada yang sedang dan sebagainya,” kata Hartono saat ditemui di kediamannya, di bilangan Pulo Asem, Rawamangun, Jakarta Timur.
 
Hartono mengemukakan, untuk mengetahui kemurnian dan kadar Giok, tidaklah dengan cara digores atau dibakar, sebagaimana mitos yang beredar. Tapi, harus diteliti di laboratorium khusus Giok.
 
Sebagai seorang pecinta Giok, sudah barang tentu, Hartono memiliki banyak koleksi. Saat VIVA.co.id berkunjung ke rumahnya, terlihat di dua ruangan dalam rumahnya telah dipenuhi ratusan benda berbahan giok.

Hartono mengaku, batu-batu Giok koleksinya berusia hingga ratusan tahun. Dan konon, Giok-giok itu berasal dari beberapa dinasti di Tiongkok

Beberapa Giok antik koleksinya antara lain, mahkota Raja  Dinasti Ming. Mahkota itu, terbuat dari batu Giok hijau, berukuran tinggi 36 centimeter dengan diameter 20 centimeter.

Saat pertama kali mahkota itu ditemukan, kondisinya masih dipenuhi dengan tanah yang membatu dan yang cukup aneh, dari mahkota berbahan batu Giok itu tercium bau darah yang menyengat.
 
Dari ciri-ciri yang ada, diduga kuat mahkota itu, konon pernah dipakai Kaisar Chong Zhen (1628 – 1644), raja terakhir dinasti Ming yang digulingkan Dinasti Ching (Mancuria).
 
Selanjutnya... Pedang Giok Kerajaan Tiongkok...