Tembakan Salvo Iringi Pemakaman Kapten Sandy Permana

Upacara pemakaman pilot Hercules Kapten Pnb Sandy Permana
Sumber :
  • VIVA/Dwi Royanto

VIVA.co.id - Prosesi pemakaman Kapten Penerbang Sandy Permana, Pilot Hercules C-130 di Taman Makam Pahlawan Giri Tunggal Semarang, Jawa Tengah, Kamis 1 Juni 2015 berlangsung khidmat.

Bunyi tembakan salvo prajurit anggota Korps Pasukan Khas (Paskhas) Lanumad Adi Soemarmo berbunyi nyaring mengiringi jasad sang Kapten Hercules menuju peristirahatan terakhir.

Prosesi pemakaman dengan upacara kemiliteran berlangsung sekitar pukul 11.00 WIB. Upacara dipimpin langsung oleh Komandan Pangkalan Angkatan Udara Adi Soemarmo, Surakarta, Kolonel Haris Haryanto.

Di atas liang berukuran 2x0,6 meter, sebuah peti jenazah berbalut bendera sang saka merah putih itu perlahan di turunkan. Nampak sejumlah kerabat tak kuasa menahan linangan air mata, ketika perlahan liang kubur untuk jenazah sang Kapten tertutup oleh gundukan tanah.

Sebelum dibawa ke TPU Giri Tunggal, jenazah Kapten Sandy terlebih dahulu di bawa ke rumah mertuanya, Tri Atmo di Perumahan Tulus Harapan 13 Blok B 13 Nomor 10-13 Sendang Mulyo Kedungmundu, Kota Semarang. Di sana, almarhum mendapatkan penghormatan terakhir oleh sejumlah kerabat, sebelum akhirnya dimakamkan.

Jenazah tiba di Bandara Ahmad Yani Semarang, sekitar pukul 07.00 WIB tadi pagi, setelah sebelumnya disemayamkan di Lanud Abd Saleh Malang.

Dalam upacara singkat penghormatan Sang Kapten, Komandan Lanud Haris Haryanto mengatakan, upacara kemiliteran itu adalah bentuk penghormatan negara terhadap salah satu pilot terbaik bangsa. Meninggalnya sang Kapten juga dalam menjalankan tugas negara.

Kapten Sandy membawa sebanyak 113 penumpang dan 12 awak pesawat yang jatuh di kawasan pemukiman dan toko di Jalan Ginting, Medan, pukul 12.00 WIB. Pesawat angkut tersebut jatuh sekitar dua menit setelah lepas landas dari Lanud Suwondo Medan.

Siswa Terbaik

Di mata senior TNI AU, Kapten Sandi merupakan sosok yang memiliki loyalitas tinggi kepada tugas dan tanggung jawab semasa bertugas. Selain itu, almarhum memiliki semangat menuntut ilmu yang tinggi. Buktinya, lulusan terbaik Akademi Militer Angkatan Udara tahun 2005 itu menyandang dua gelar pendidikan dengan prestasi terbaik.

"Dalam sepuluh tahun begitu cepat memperoleh gelar akademis kesarjanaan dan lulusan terbaik prestasi Akademi Militer TNI-AU," ujar Kolonel Haris.

Pemakaman pria kelahiran 1 April 1984 di TMP Giri Tunggal Semarang sendiri atas permintaan negara yang dimintakan kepada pihak keluarga.

Kapten Sandy meninggalkan seorang isteri seorang yang juga seorang dokter bernama Hapsari dan dua putrinya, Putri (3,5) dan Zahira (2).

(mus)