Cara Jokowi Atasi Masalah Sinabung Secara Permanen

Gunung Sinabung erupsi
Sumber :
  • REUTERS/Beawiharta
VIVA.co.id
-Presiden Joko Widodo baru saja menggelar rapat terbatas untuk menyelesaikan masalah masyarakat di sekitar Gunung Sinabung, Sumatera Utara secara permanen.


Dalam rapat yang dilakukan di Kantor Presiden, Jakarta, Kamis 2 Juni 2015 itu, diputuskan bahwa, pemerintah akan membuat hunian sementara bagi warga Sinabung. Hunian itu berada tak jauh dari kampung mereka.


"Jadi kalau meletus dia langsung masuk situ, kalau nggak meletus balik lagi. Itulah yang akan dibangun," kata Kepala BNPB Syamsul Maarif.


Untuk itu, Bupati Karo sudah mempersiapkan lahan seluas 5 hektar untuk membangun hunian sementara itu.


Hunian sementara ini, dipilih Jokowi sebagai solusi karena erupsi Gunung Sinabung akan terjadi terus menerus hingga 5 tahun.

"Dulu hanya ke Selatan dan Tenggara saja, sekarang udah ke timur. Akhirnya orang yang di timur itu kalau nggak ada tempat mengungsi, diungsikan pemerintah sangat jauh hampir 20 kilometer dari tempat dia," kata Syamsul.


Sehingga tempat pengungsian itu jauh dari tempat mereka bercocok tanam. Sebab kebanyakan mereka menanam sayur-sayuran.


"Masih ada tanaman, sayuran, kentang yang bisa dipanen. Sehingga kalau terlalu jauh mereka tidak bisa mengamankan tempat itu," ujar dia.


Kemudian, kata Syamsul, Bupati dan Gubernur akan segera mencari lahan pertanian. Sebab, 2053 kepala keluarga di Sinabung harus dicarikan tak hanya tempat tinggal tetapi juga pemenuhan kebutuhan dasar.


"Ketika bicara
livelyhood
ini lah yang diserahkan pada gubernur dan bupati karena di sana ada beberapa kemungkinan lahan yang bisa diatasi 3 daerah. Kalau tidak, nanti kehutanan akan mempelajari 1 lahan lagi untuk diperuntukan saudara-saudara kita," kata dia.


Hunian dan pemenuhan kebutuhan dasar hidup atau lahan pertanian inilah yang menurut Jokowi dapat menyelesaikan masalah pengungsi di Sinabung.


"Ya pola baru itu (solusi permanen) karena ada yang ngurusi gunung sedang meletus yang terus menerus, ada orang yang sudah lama sejak 2010 sudah istilahnya terlalu menderita karena tidak ada kepastian di mana dia bekerja," kata dia.


Hunian dan lahan pertanian inilah, yang ditargetkan dapat diselesaikan pada Desember 2015.


Namun, untuk 370 kepala keluarga dapat diselesaikan pada bulan Agustus 2015. Sebab, saat ini sudah ada 370 rumah yang sudah terbangun hanya tinggal mengaliri listrik dan air.