Banyak Narkoba Masuk RI, BNN Protes ke Malaysia
Selasa, 7 Juli 2015 - 22:12 WIB
Sumber :
- ANTARA FOTO/Septianda Perdana
VIVA.co.id - Maraknya penyelundupan sabu-sabu dari Malaysia membuat Badan Narkotika Nasional (BNN) berencana melayangkan protes ke pemerintah negeri jiran itu. Deputi Bidang Pemberantasan BNN, Irjen Pol Dedy Fauzi Elhakim, mengaku heran dengan lemahnya pengawasan di bandara internasional negeri jiran tersebut.
"Saya tidak habis pikir, kok bisa penyelundup narkoba keluar dari bandara bawa sabu tapi tidak terdeteksi," kata Dedy di kantor BNN, Jalan MT Haryono, Cawang, Jakarta Timur, Selasa 7 Juli 2015
Seperti diketahui, BNN menangkap tiga tersangka dengan dua diantaranya menyelundupkan sabu di selangkangannya. Dedy menambahkan, pengungkapan tersebut berawal dari penyelidikan lembaga anti narkoba terhadap pelaku berinisial W (31) dan HS (31). Dedy juga mempertanyakan penjagaan pada titik keluar dan masuk Malaysia yang dianggap rentan.
"Mereka lolos setelah sabu dilekatkan di selangkangan, sudah berkali-kali padahal," katanya.
Dalam kesempatan yang sama, Kepala Humas BNN, Kombes Pol Slamet Pribadi memastikan, antara pemerintah Indonesia dengan Malaysia telah memiliki perjanjian pemberantasan narkoba. Bahkan, secara kelembagaan, BNN juga telah menjalin kerjasama dengan lembaga anti narkoba negeri jiran tersebut.
"Secara G to G (goverment to goverment) sudah, P to P (Person to Person) juga sudah, tapi asal sabu juga masih banyak diperoleh dari Malaysia,"katanya.
Seperti diketahui, selain penangkapan oleh BNN, pasukan TNI AL beberapa waktu lalu juga menangkap seorang kurir yang membawa barang haram dari Malaysia. (ren)
Baca Juga :
"Saya tidak habis pikir, kok bisa penyelundup narkoba keluar dari bandara bawa sabu tapi tidak terdeteksi," kata Dedy di kantor BNN, Jalan MT Haryono, Cawang, Jakarta Timur, Selasa 7 Juli 2015
Seperti diketahui, BNN menangkap tiga tersangka dengan dua diantaranya menyelundupkan sabu di selangkangannya. Dedy menambahkan, pengungkapan tersebut berawal dari penyelidikan lembaga anti narkoba terhadap pelaku berinisial W (31) dan HS (31). Dedy juga mempertanyakan penjagaan pada titik keluar dan masuk Malaysia yang dianggap rentan.
"Mereka lolos setelah sabu dilekatkan di selangkangan, sudah berkali-kali padahal," katanya.
Dalam kesempatan yang sama, Kepala Humas BNN, Kombes Pol Slamet Pribadi memastikan, antara pemerintah Indonesia dengan Malaysia telah memiliki perjanjian pemberantasan narkoba. Bahkan, secara kelembagaan, BNN juga telah menjalin kerjasama dengan lembaga anti narkoba negeri jiran tersebut.
"Secara G to G (goverment to goverment) sudah, P to P (Person to Person) juga sudah, tapi asal sabu juga masih banyak diperoleh dari Malaysia,"katanya.
Seperti diketahui, selain penangkapan oleh BNN, pasukan TNI AL beberapa waktu lalu juga menangkap seorang kurir yang membawa barang haram dari Malaysia. (ren)