10 Desa di Banyuwangi Terdampak Abu Vulkanik Raung

Puncak Gunung Raung, di Kabupaten Banyuwangi, Jember dan Bondowoso.
Sumber :
  • bondowosokab.go.id

VIVA.co.id - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Banyuwangi menyatakan sepuluh Desa di empat Kecamatan masuk dalam peta terdampak primer. Desa itu berjarak sekitar 10-15 kilometer dari Gunung Raung.

Kepala BPBD Banyuwangi Kusyadi mengatakan, abu vulkanik Gunung Raung sudah mengganggu pernafasan warga di 10 Desa itu. Sebagai langkah antisipasi, BPBD sudah membagikan masker juga pelindung mata untuk mengurangi dampak dari abu vulkanik Gunung Raung.

“Untuk melindungi dari abu, kami sudah sebarkan masker di wilayah terdampak hingga tingkat desa,” kata kata Kusyadi, Jumat 10 Juli 2015.

Saat ini pihak BPBD terus bersiaga lantaran sejak empat hari terakhir arah abu vulkanik mengarah ke Banyuwangi bahkan hingga ke Bali. Abu vulkanik menyebar ke Banyuwangi hingga Bali mengikuti hembusan angin yang mengarah ke Timur.

Sementara aktivitas Gunung Raung, menurut petugas Pos Pengamatan Gunung Api (PPGA) Gunung Raung, Burhan Alethea, masih menunjukkan peningkatan aktivitas, terutama dari asap tebal yang membumbung hingga ketinggian 500 meter dari kaldera.

Asap tebal kehitaman yang biasanya kerap muncul di pagi hari, konsisten dan terpantau terus mengepul hingga siang sepanjang Jumat ini. Sedangkan amplitudo tremor dominan di angka 29 mm. Tremor menerus menunjukkan adanya gerakan magma encer dari bawah Gunung Raung.

“Asapnya terlihat pekat dan terus keluar hingga siang,” katanya.

Akibat asap yang pekat dan material abu vulkanik, setidaknya lima bandara ditutup. Kelimanya adalah Bandara Internasional Ngurah Rai Bali, Bandara Internasional Lombok, Bandara Selaparang Lombok, Bandara Blimbingsari Banyuwangi dan Bandara Notohadinegoro Jember.