Papua Dilanda Hujan Es, Tiga Kampung Terancam Kelaparan
Selasa, 14 Juli 2015 - 12:55 WIB
Sumber :
- ANTARA FOTO/M Agung Rajasa
VIVA.co.id - Selama sebulan terakhir di Kabupaten Puncak Papua dilanda oleh hujan es. Akibatnya, sebanyak 6.000 jiwa yang tersebar di tiga kampung terancam kelaparan akibat tidak adanya aktivitas pertanian.
Diketahui, kampung yang terletak di kabupaten tertinggi se-Indonesia dengan ketinggian 2.000 meter di atas permukaan laut tersebut, yakni Kampung Agamdugume, Tuput, dan Jiwot di Distrik Agamdugume.
Baca Juga :
Diketahui, kampung yang terletak di kabupaten tertinggi se-Indonesia dengan ketinggian 2.000 meter di atas permukaan laut tersebut, yakni Kampung Agamdugume, Tuput, dan Jiwot di Distrik Agamdugume.
Hujan es bagi warga setempat memang siklus tahunan. Saat ini, warga bertahan dengan mengonsumsi pakis dan labu. Sementara itu, sejumlah ternak mati akibat tak tahan cuaca dingin.
Menurut Wakil Bupati Puncak Repinus Telenggen, upaya antisipasi sedang dilakukan untuk ancaman kelaparan. Namun, sayangnya, saat ini masih terkendala cuaca.
"Hasil kebun warga masih tersisa untuk dikonsumsi, pemerintah sudah menyiapkan enam ton beras, tapi masih tertahan di Timika, akibat cuaca," ujarnya, Selasa 14 Juli 2015.
Saat ini, masyarakat sangat membutuhkan makanan dan pakaian. Karena, suhu mencapai 10-13 derajat celsius. “Meski demikian, belum ada laporan adanya warga yang meninggal," ungkapnya.
Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Papua, Didi Agus Prihatno, menyatakan, pihaknya terus berusaha mengirimkan bahan makanan dan pakaian ke tiga kampung tersebut, tapi cuaca buruk menjadi kendala.
“Kami sudah siapkan bahan makanan instan berupa beras, susu serta pakaian. Tapi, masih menunggu cuaca bersahabat," ujarnya.
Ia mengatakan, siklus hujan es di sejumlah kabupaten yang terletak di pegunungan tengah Papua memang kerap terjadi pada Juni-Juli.
Dan, bila bencana ini berkepanjangan, akan menimbulkan tanaman mati. "Tanaman akan mati dan beracun, sehingga kalau dikomsumsi bisa menimbulkan diare," katanya.