Anggaran Dipotong Rp7 Triliun, Ini Strategi Panglima TNI

sertijab ksad letjen tni mulyono
Sumber :
  • VIVA.co.id/Ikhwan Yanuar

VIVA.co.id - Panglima TNI, Jenderal Gatot Nurmantyo, memastikan, anggaran TNI untuk 2016 dipotong Rp7 triliun dibanding tahun sebelumnya. Dengan adanya pemotongan ini, ia akan mengoptimalkan anggaran yang ada.

"Masalah penurunan anggaran ini sudah keputusan pemerintah. Kami serahkan kepada AD, AL, AU, dan Mabes TNI, kemudian sudah kami bicarakan, serta sudah final pemotongannya," kata Gatot di gedung DPR RI, Jakarta, Senin 7 September 2015.

Gatot menjelaskan, sebelumnya TNI memberikan rancangan anggaran lebih besar dari tahun lalu, di mana anggaran yang diajukan adalah sebesar Rp35 triliun.

Rancangan anggaran itu dihitung dari perencanaan 2014 yang belum terakomodasi dan mengacu pada Keputusan Presiden Nomor 87/2015 tentang belanja pegawai dan tunjangan kinerja.

Namun akhirnya, pengajuan yang mengacu pada nilai tukar rupiah terhadap dolar Rp12.500 itu akhirnya batal. Dengan anggaran yang ada, setiap matra akan mengoptimalkan anggaran yang ada.

"Maka perlu ada evaluasi, dalam arti mana yang perlu prioritas. Misalnya, dari AU perlu ada radar untuk deteksi udara, dan perlu ada pesawat tempur Sukhoi 35, misalnya. Lalu AL, perlu ada fregat, kapal selam kelas kilo, radar juga, hal-hal ini yang perlu jadi prioritas. Karena dengan poros maritim, kita perlu keunggulan laut dan keunggulan udara," tuturnya.