Bocah 5 Tahun Kecanduan Rokok, Sudah Pingsan-pingsan

Bocah Lima Tahun di Semarang Kecanduan Rokok
Sumber :
  • VIVA.co.id/Dwi Royanto

VIVA.co.id - Seorang bocah berusia lima tahun asal Semarang Jawa Tengah menderita kecanduan rokok. Sang ibu mengaku tak bisa berbuat banyak, sebab ia pun juga menjadi pecandu rokok berat. Hingga kini, bocah tersebut selalu resah bila tak mendapatkan rokok.

Bahkan ironisnya, guna memenuhi hasrat merokoknya, bocah berinisial KA ini kerap menggunakan puntung rokok untuk dibakar dan diisap.

"Kalau ngerokok di rumah dia (KA) tidak berani. Biasanya sembunyi-sembunyi ngambilin punya orang-orang di jalan, bawa korek dari rumah," ujar ibu kandung KA di kediamannya di Kelurahan Pandean Lamper Kota Semarang, Rabu 16 September 2015.

[Baca Juga: ]

Janda tiga anak yang sudah kecanduan rokok sejak 15 tahun lalu ini tak menampik jika anggota keluarganya sudah melarang keras KA untuk merokok.

Namun sia-sia. KA secara sembunyi-sembunyi tetap melakukannya. "Biasanya KA biasanya merokok di perempatan atau di emperan ruko Jalan Gajah Raya, kata tetangga," katanya.

Resahkan Warga

Kini sang ibu mengaku jika kebiasaan merokok yang diidap anaknya tersebut sudah berdampak buruk bagi kesehatan KA.

Tak jarang, anaknya sering kejang dan pingsan lantaran merokok. "Sudah diperiksakan ke rumah sakit, tapi belum ada perubahan (sembuh dan berhenti merokok). Anak saya sering pingsan mungkin tidak kuat nikotinnya," ujarnya.

[Baca Juga: ]

Saat ini KA tinggal bersama ibu, nenek, dan dua kakaknya. Sedangkan ayahnya  sudah lama berpisah dengan sang ibu. Bocah TK itu kerap menangis jika tidak mendapatkan rokok.

Warga sekitar pun merasa resah akan kebiasaan merokok bocah lima tahun di lingkungan tempat tinggalnya. Mereka khawatir jika kebiasaan itu ditiru oleh anak-anak lain.

"Anak itu sudah kecanduan. Mungkin setahunan lebih. Kami juga khawatir diikuti anak-anak kami," ungkap salah seorang warga Ahmad Soleh.

Baik pihak kepolisian maupun kelurahan sudah mendatangi rumah keluarga anak ini untuk memberikan pendampingan dan imbauan kepada keluarga.

Lurah Pandean Lamper, Sri Indrayati, menyatakan sudah meminta ibu si anak untuk segera berhenti merokok yang berimbas kepada kebiasaan anak.

"Saya bilang ke ibunya, dia harus berhenti merokok. Tapi dia perokok berat, jadi mungkin tidak bisa langsung berhenti. Jadi kalau ibunya berhenti kan anaknya nanti ikut," kata Sri Indrayati.