Paksa Masuk ke Kamar Istri Orang, Kepala Desa Digebuki

ilustrasi kekerasan seks
Sumber :
  • VIVA.co.id/istimewa

VIVA.co.id - Lukas Abi, Kepala Desa Banain C di Kabupaten Timor Tengah Utara Nusa Tenggara Timur babak belur dihajar warga desanya. Pria yang baru menjabat tiga bulan sebagai kades ini kepergok memaksa masuk ke kamar istri orang.

Warga pun geram dan melaporkan perbuatan tidak senonoh Lukas ke Badan Pemberdayaan Masyarakat dan Pemerintahan Desa. Mereka mendesak Lukas dicopot.

"Dia (Lukas) menyerobot masuk ke kamar tidur seorang ibu rumah tangga di sebuah acara pesta. Dia pun mengunci RS (korban) di dalam kamar dan berpura-pura butuh tempat istirahat," kata seorang tokoh perempuan masyarakat Desa Banain C, Marta Siki, Senin 28 September 2015.

Sudah Empat Kali

Kelakuan buruk Lukas, sebenarnya bukan kali pertama dikesalkan warga. Jauh sebelum ia terpilih menjadi kepala desa, Lukas pernah empat kali melakukan hal serupa.

Bahkan ia pun sempat didenda tinggi oleh warga di Desa Banain C. Namun, rupanya kebiasaan buruk itu belum berhenti.

Meski Lukas sempat membuat pernyataan tertulis dan memohon maaf kepada warga di Desa Banain C saat pemilihan kepal desa, aksi genitnya tetap berulang.

Baca Juga:



"Ini merupakan kasus amoral Abi yang kelima kalinya dan kami sangat dibuat resah. Dia menipu kami dan kembali berulah. Jadi kami minta agar dia segera diganti," tambah tokoh masyarakat lainnya Simon Kefi.

Mabuk Minuman

Kepala BPMPD Timor Tengah Utara Robby Nahas membenarkan laporan itu. Dari pemeriksaan mereka, munculnya pelecehan seksual yang dilakukan kades tersebut lantaran dalam kondisi mabuk minuman keras.

"Kondisi Lukas saat itu memang sedang mabuk miras dan diakui tak ada niat untuk mengganggu siapapun," katanya.

Dan terkait penggantian kepala desa, Robby mengaku hal itu bergantung dengan keputusan dari Bupati atas rekomendasi dari Badan permusyawaratan Desa.

"BPD punya kewenangan untuk memutuskan dalam rapat. Dan hasil rapatnya yang diajukan ke bupati karena pelantikan kepala desa itu sesuai SK bupati," kata Robby.

Judith Lorenzo Taolin/NTT