Menikmati Damai Natal di Pengujung 2015

Polisi Lalulintas Bagikan Bunga Sambut Natal
Sumber :
  • VIVA.co.id/Anhar Rizki Affandi

VIVA.co.id - Perayaan natal bagi umat kristiani kembali digelar di penutup tahun 2015. Sebab itu, pengamanan agenda ini menjadi prioritas. Apalagi baru-baru ini publik dikejutkan dengan banyaknya dicokok orang-orang yang diduga hendak berbuat onar di akhir tahun ini.

Di Gresik Jawa Timur, kepolisian setempat memberikan pengawasan ekstra ketat di seluruh gereja. Maklum, daerah ini menjadi salah satu wilayah yang diburu oleh tim detasemen khusus antiteror.

Seluruh jemaat di gereja pun didata. Diyakini dengan itu akan bisa mendeteksi lebih awal upaya terorisme. "Saat perayaan Natal di gerejanya nanti, akan terlihat mana yang jemaatnya, mana yang bukan,” kata Kapolres Gresik AKBP Adhy Wibowo, Rabu 23 Desember 2015.

Sebanyak 700 personel kepolisian dipastikan akan bersiaga untuk pengamanan ini. Dan tentu, ini belum termasuk sejumlah organisasi masyarakat Islam yang akan ikut dilibatkan.

Beranjak ke Yogyakarta. Upaya pengamanan serupa pun diberlakukan juga di seluruh gereja di daerah ini. Begitu pun dengan upaya penerimaan gelombang wisatawan selama perayaan libur natal.

Langkah antisipasi pun sudah disiapkan sedemikian rupa. "Akan ada rekayasa jalan. Khususnya di jalan Parangtritis, perempatan Manding, perempatan Bakulan dan pertigaan Pasar Ngangkruk," kata Kepala Dinas perhubungan Pemkab Bantul Suwito.

Operasi Lilin 2015

Kapolri jenderal Badrodin Haiti juga memastikan pengawasan dan pengamanan selama perayaan natal dan tahun baru 2016 akan menjadi prioritas kepolisian.

Bahkan pengamanan yang dirangkum dalam Operasi Lilin 2015 ini, tidak cuma akan diberikan di gereja. Namun juga menyasar hingga ke tepat perbelanjaan, wisata, stasiun, pelabuhan dan lainnya.

"Polri telah mempersiapkan sebanyak 80.197 personel Polri, 20.681 personel TNI serta 49.670 personel instansi terkait lainnya yang terdiri dari Satpol PP, Dinas Perhubungan, Linmas, Pramuka dan Pemadam Kebakaran," kata Badrodin.

Operasi ini, menurut Badrodin akan digelar selama 10 hari. Terhitung sejak 24 Desember 2015 hingga 2 Januari 2016.

"Personel nantinya akan ditempatkan pada 1.557 pos pengamanan dan 638 pos pelayanan. Selain itu akan dimanfaatkan 998 unit CCTV untuk memantau wilayah," ujarnya.