Strategi Kemenhub Atasi Kemacetan di Jalan Tol

Ilustrasi macet di tol.
Sumber :
  • ANTARA/M.Ali Khumaini
VIVA.co.id
- Kementerian Perhubungan (Kemenhub) terus melakukan terobosan dan strategi untuk mengatasi kemacetan yang kerap terjadi di Jalan tol‎ seperti pada musim libur natal dan tahun baru.

Plt Direktur Jenderal Perhubungan Darat Kemenhub‎, Sugiharjo mengatakan, pihaknya terus menjalankan strategi yang telah ditetapkan dan berkoordinasi dengan Korlantas Mabes Polri, serta Dinas Perhubungan, baik provinsi maupun kabupaten/kota. Para pengelola jalan tol, seperti PT Jasa marga Tbk, dan pengelola tol swasta lainnya juga terus dirorong untuk meningkatkan pelayanan. 

"Kalau melihat arus balik menuju Jabodetabek (Jakarta, Bogor, Depok Tanggerang, dan Bekasi) kan kami lihat ada dari Jalan Tol Cikampek yang masuk itu kan dari timur, yaitu dari Jalan Tol Cipali. Kalau dari Bandung melalui Cipularang. Numpuknya di tol Cikampek khususnya di km 66," ujar Sugiharjo di Kediaman Menteri Perhubungan, Minggu, ‎3 Januari 2015.

Ia menjelaskan, salah satu strategi yang dilakukan di Jalan Tol Cikampek adalah menambah lajur dari arah timur ke barat dengan membuat contra flow (melawan arus).‎ Hal ini, kata dia, tentu didukung oleh kerjasama dengan Korlantas Mabes Polri dan Jasa Marga.

"Jadi satu lajur dari Km 65 sampai 50  dibuat satu lajur, Jadi nambah kapasistas," kata dia.

Lalu yang Kedua, lanjut dia, ada pengendalian kemacetan di rest area (Termpat Istirahat) karena sewaktu musim liburan kemarin rest area menjadi salah satu sumber kemacetan.

"Jadi buka tutup rest area. Kalau di Km 65 penuh, tutup alihkan ke 62. Kalau 62 penuh alihkan ke 42, pengalaman kemarin sampai malam ada alasan kebelet buang air, parkir dibahu jalan, ini kan mengganggu‎," kata dia.‎

Selain itu, ia menambahkan, ada masalah yang kerap terjadi dari arah timur Cikampek, di mana sumbernya berasal dari masalah Jalan Tol Cipularang yang belum ada layanan transaksi untuk langsung masuk yang bertemu dengan gerbang Jalan Tol Cipali

"Jadi idealnya kedepan kami sudah minta pengelola tol dan Badan Pengatur Jalan Tol (BPJT) menggunakan dua sistem, pertama adalah menggunakan elektronik tiketing jadi enggak ada transaksi. Kedua kalau sistemnya terintegrasi kenapa di Cikopo harus transaksi bukan entry masuk, ini kan bukan keluar,kan hanya perpindahan operator antara PT. LMS (Lintas Marga Sedya) untuk masuk ke operator PT. Jasamarga," kata dia.‎

‎Ia mengatakan,  seharusnya ada sistem yang terintegrasi antara PT Jasa Marga dengan PT Lintas Marga Sedya (LMS) untuk membuat sistem yang terintegrasi di gerbang Jalan Tol Cikopo.

"Jadi Langsung. Dulu antara jasamaarga dan CMNP, terjadi juga seperti ini, tapi sekarang udah gabung. Harus terintegrasi LMS dan Jasamarga, dan terintegrasi juga harus IT juga enggak bisa manual. ‎Nanti saya akan buat (Instruksi) ini tertulis, disamping lisan." kata dia. (asp)