Margriet Mengaku Engeline Diculik Perempuan Rambut Panjang

Terdakwa pembunuh Engeline, Margriet di PN Denpasar
Sumber :
  • VIVA.co.id/ Bobby Andalan (Bali)

VIVA.co.id - Sidang lanjutan pembunuhan Engeline kembali dilanjutkan. Kali ini persidangan masih mendengarkan keterangan saksi-saksi. Saksi pertama yang dihadirkan adalah Rohanna, sabahat ibu angkat Engeline, Margriet Christina Megawe.

Dalam keterangannya di depan Ketua Majelis Hakim Edward Harris Sinaga, Rohanna menjelaskan, pertama kali dinyatakan hilang, Margriet pernah bercerita jika anak angkatnya itu diculik seorang perempuan berambut panjang.

"Margriet cerita kepada saya waktu di mobil, katanya Engeline diculik seorang perempuan berambut panjang," kata Rohanna menirukan ucapan Margriet di Pengadilan Negeri (PN) Denpasar, Senin 4 Januari 2016.

Saat itu, katanya, Margriet bersama Rohanna dan Yvonne Caroline Megawe tengah berada di dalam mobil untuk melapor hilangnya Engeline. "Waktu itu kami sedang berada di dalam mobil bersama Yvonne mau ke kelian banjar untuk melaporkan kehilangan Engeline," kata Rohanna.

Rohanna mengaku sedih mendengar ucapan Margriet soal Engeline diculik. "Saya percaya omongan Margriet bahwa Engeline diculik. Perasaan saya sedih," tuturnya.

Namun, Ketua Majelis Hakim Edward Harris Sinaga menimpali jika apa yang disampaikan Margriet sesungguhnya tak masuk akal. "Ini satu berita sulit diterima logika. Tiba-tiba terdakwa ini bilang diculik wanita berambut panjang," kata Edward.

Namun, Rohanna mengaku percaya dengan apa yang disampaikan Margriet, terlebih ibu angkat Engeline itu mengaku sudah pergi ke dukun. "Dukunnya juga bilang Engeline diculik," katanya.

Sementara Yvonne yang tengah menyopir tak menggubris apa yang disampaikan ibu kandungnya tersebut soal Engeline diculik perempuan berambut panjang. "Yvonne diam saja. Dia nyetir mobil," ujarnya.

Engeline merupakan bocah kelas III Sekolah Dasar yang ditemukan tewas terkubur di belakang rumah ibu angkatnya Margriet Megawe. Tubuhnya dipenuhi luka. Diduga sebelum tewas, Engeline mendapat perlakuan tidak layak oleh orang terdekatnya.