Derita TKI: Kirim Uang ke Kampung, Malah Dipakai Suami Kawin

Sumber :
  • VIVAnews/Muhamad Solihin

VIVA.co.id - Ketua Komisi I DPR Mahfudz Siddiq mengungkapkan pengalamannya saat turun ke daerah pemilihannya di Indramayu-Cirebon. Ketika itu, Mahfudz menyempatkan diri menemui para warga yang menjadi Tenaga Kerja Indonesia (TKI) di luar negeri.

"Saya kebetulan dapil Indramayu-Cirebon. Salah satu penyumbang TKI terbesar," kata Mahfudz mulai bercerita kepada VIVA.co.id baru-baru ini.

Di balik citra yang muncul dari para TKI, yaitu sebagai pahlawan devisa bagi negara, Mahfudz menemui fakta yang menyedihkan. Tak sedikit bagi mereka yang memang mengalami kehidupan pahit.

"Mereka itu kasihan. Mereka kerja di sana, kirim uang ke suaminya di sini. Uangnya dipakai kawin lagi sama suaminya di sini. Kasihan sekali," kata Mahfudz lagi.

Selain itu, mereka juga harus menghadapi masalah mengenai pertumbuhan buah hati. Karena ditinggal bekerja ke luar negeri, anak-anak mereka menjadi tidak terurus.

"Cost lain yang harus dibayar, mereka jadi TKI ninggalin anak dan keluarga," lanjut politisi Partai Keadilan Sejahtera tersebut.

Mahfud menuturkan, seorang anak tanpa ada sang ibu tentu tumbuh secara tidak baik. Akhirnya mereka terperosok pada pergaulan bebas dan kegiatan negatif lainnya.

"Anak mendingan enggak ada bapaknya ketimbang enggak ada ibunya. Ini social cost, political cost yang menurut saya nggak pernah kita komparasi dengan economic benefit," tutur Mahfudz.