Proyek Kereta Cepat Dinilai Tuai Banyak Polemik

Ketua Pimpinan Pusat Muhammadiyah Bidang Hukum, HAM, dan Kebijakan Publik, Busyro Muqoddas.
Sumber :
  • VIVA.co.id/ Al Amin.

VIVA.co.id - Proyek pembangunan Kereta Cepat Jakarta-Bandung terus memunculkan polemik. Sebagian pihak menilai proyek besar Rp79 triliun itu dianggap bermasalah.

Ketua Pimpinan Pusat Muhammadiyah Bidang Hukum, HAM, dan Kebijakan Publik, Busyro Muqoddas, mengaku tidak dalam posisi setuju atau tidak. Namun menurutnya, banyak terjadi keanehan pada pembangunan proyek yang telah diresmikan oleh Presiden Joko Widodo itu.

"Tidak dalam posisi setuju atau tidak sebelum menemukan kajian-kajian yang lebih utuh. Tapi ungkapan masalah kan sudah dikeluarkan dan ini masalah ternyata," kata Busyro di acara diskusi publik Pro-Kontra pembangunan Kereta Cepat Jakarta Bandung, di Kantor Muhamadiyah, Menteng, Jakarta Pusat, Jumat, 5 Februari 2016.

Busyro menjelaskan pembangunan yang melibatkan negara Tiongkok ini juga banyak yang ditutup-tutupi. Ia berharap pemerintah terbuka dalam membuat kereta cepat Jakarta-Bandung tersebut.

"Dan ini warning aja dari Muhammadiyah dan masyarakat sipil yang ikut ini (diskusi). Pemerintah harus lebih cepat melakukan koreksi kepada aspek-aspek fundamental yang tadi kita dengar bersama," tutur mantan Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi tersebut.

Dalam diskusi tersebut, hadir beberapa pakar seperti Danang Parikesit, Yono Reksoprodjo dan Musran Nawawi (Walhi). (ren)