Dilaporkan 'Raba' Dada Pasien, Ini Kata Perawat RS Khadijah
Minggu, 7 Februari 2016 - 06:11 WIB
Sumber :
- http://scarfttelling.blogspot.co.id/
VIVA.co.id - Terkait laporan MAR (32 tahun) salah seorang pasien di Rumah Sakit Siti Khadijah, Palembang, yang mengaku telah menjadi korban pencabulan, pihak rumah sakit membantah kejadian tersebut.
Ketika dikonfirmasi, terlapor SY mengaku, saat itu dia hanya memegang bagian belakang badan MAR dengan tujuan untuk meluruskan posisi badan korban agar bisa terekam dengan baik di alat rontgen.
"Saya hanya menyuruhnya (korban) untuk meluruskan, saat dilakukan rontgen, karena posisinya salah. Lalu saya luruskan dan hanya memegang badan belakang. Itu pun saya minta maaf kepada pasien itu sebelumnya" kata SY, Sabtu, 6 Febaruari 2016.
Baca Juga :
Ketika dikonfirmasi, terlapor SY mengaku, saat itu dia hanya memegang bagian belakang badan MAR dengan tujuan untuk meluruskan posisi badan korban agar bisa terekam dengan baik di alat rontgen.
"Saya hanya menyuruhnya (korban) untuk meluruskan, saat dilakukan rontgen, karena posisinya salah. Lalu saya luruskan dan hanya memegang badan belakang. Itu pun saya minta maaf kepada pasien itu sebelumnya" kata SY, Sabtu, 6 Febaruari 2016.
SY pun mengaku telah bekerja sesuai dengan aturan. Bahkan MAR juga tak menunjukkan kemarahan usai dilakukan rontgen.
"Setelah selesai rontgen, pasien itu juga biasa saja. Bahkan dia juga bilang mau mengambil hasil rontgen hari itu juga," katanya.
Sementara itu, Humas RS Siti Khadijah, Nala Rosmini menuturkan, hal itu terjadi karena kesalahpahaman antara pelapor dalam mengartikan tindakan yang dilakukan oleh pegawainya, SY, saat melakukan rontgen.
"Pegawai kami, telah sesuai prosedur dalam bekerja. Memang dalam melakukan rontgen, pakaian harus dilepas dan diganti dengan pakaian khusus yang telah disiapkan RS," terang Nala.
Namun, kata Nala, jika memang nantinya pegawainya terbukti bekerja tidak sesuai dengan prosedur, maka pihaknya akan menindak tegas.
"Semalam kita sudah mempertemukan pegawai kami ini dengan pasien itu. Tapi pasien ini tetap ingin menyelesaikannya dengan jalur hukum. Itu hak pasien tersebut, tapi jika tidak terbukti kami bisa saja melaporkan balik pasien itu," paparnya.
Sebelumnya, seorang pasien di rumah Sakit Siti Khadijah, Palembang, Sumatera Selatan, mengaku telah menjadi korban pencabulan, ketika sedang menjalani rontgen. Kejadian tersebut terungkap setelah MAR melapor ke Polresta Palembang, Sabtu 6 Februari 2016.
Dalam laporannya ke Sentra Pelayan Kepolisian Terpadu (SPKT), MAR mengaku dicabuli perawat berinisial SY saat melakukan rontgen di rumah sakit itu, Jumat, 5 Februari 2016.
MAR menceritakan, awalnya melakukan pendaftaran, lalu dia dipersilakan masuk ke ruangan radiologi untuk dilakukan rontgen. Di dalam ruangan tersebut, salah seorang perawat menyuruh korban untuk membuka pakaiannya dan mengenakan baju khusus untuk pasien yang telah disiapkan oleh pihak rumah sakit.
Pelaku SY yang saat itu bertugas sebagai petugas rontgen kemudian menyuruh perawatnya untuk mengambil alat medis yang ada di luar ruangan. "Setelah perawatnya keluar, oknum pegawai itu menyuruh saya untuk menempelkan dada saya ke mesin rontgen," kata korban kepada petugas SPKT Polresta Palembang.
Karena posisi berdiri tidak tepat dengan mesin rontgen tersebut, SY pun mencoba mengatur posisi berdiri korban. Namun, tanpa diduga, tiba-tiba tangan SY memegang kedua bagian buah dada MAR. Merasa hal tersebut sudah di luar batas dan bukan standar untuk rontgen, korban pun memilih untuk mengenakan pakaiannya dan membatalkan rontgen tersebut.
"Ketika saya tanya sama perawat, rupanya hal itu bukan standar dari rontgen. Saya tidak terima pak, ini pelecehan," kata wanita berusia 32 tahun itu. (one)