Banjir Rendam Sejumlah Provinsi di Sumatera

Banjir Solok Selatan
Sumber :
  • ANTARA/Muhammad Arif Pribadi

VIVA.co.id – Banjir beserta longsor yang melanda Kabupaten Solok Selatan, Sumatera Barat, diakui warga merupakan banjir terbesar yang dialami.

Hingga kini, seluruh aktivitas warga terpaksa lumpuh. Genangan lumpur dan air masih merendam sejumlah rumah warga. Enam orang dilaporkan tewas tertimbun.

"Ini yang terbesar dari selama saya tinggal di Solok Selatan," ujar tokoh masyarakat Kecamatan Sungai Pagu, Usman, Senin, 8 Februari 2016.

FOTO: Sejumlah warga korban banjir dan longsor mengungsi ke rumah tetangga terdekat di daerah Pekonina, Kecamatan Pauah 2, Kabupaten Solok selatan, Sumatra Barat, Senin (8/2/2016)/ANTARA FOTO

Banjir dan longsor di Solok Selatan menimpa tiga kecamatan yakni, Sungai pagu, Pauh Duo dan Sangir. Banjir disebabkan meluapnya tiga anak sungai yang berada di wilayah itu.

"Sungai Batang Suliti, Batang Lolo, Batang Bangko semuanya meluap. Jalan ke Muara Labuh menuju Padang Aro bahkan putus total," kata Usman.

 

Ribuan warga terjebak

Sementara itu, di kabupaten Limapuluh Kota Sumatera Barat, banjir juga menerjang wilayah ini. Ribuan warga bahkan dilaporkan terjebak.

Upaya evakuasi pun masih terus dilakukan. "Proses evakuasi terkendala minimnya perahu karet," ujar warga setempat.

Diketahui, banjir yang menerjang Limapuluh Kota juga menghanyutkan seorang warga bernama Fadri (16). Hingga kini jasad korban belum ditemukan.

FOTO: Warga menyelamatkan hewan ternak dari banjir di Desa Meunasah Krueng, Kecamatan Lhoksukon, Aceh Utara, Aceh, Senin (8/2)/ANTARA FOTO

Ketinggian air, sejauh ini dilaporkan sudah mencapai dua meter. Akibatnya, kendaraan yang melintas di jalan raya lintas Sumatera Barat menuju Provinsi Riau ikut terputus.

Di Binjai Sumatera Utara, luapan air masih mengancam warga. Hingga Senin malam, dilaporkan ribuan rumah di lima kecamatan Kota Binjai sudah terendam air dengan ketinggian mencapai dua meter.

"Kami menyiagakan 200 personel untuk membantu proses evakuasi warga," kata Kapolres Binjai AKBP Mulya Hakim.

Hingga kini proses evakuasi pun terus berlangsung. Data sementara menyebut sedikitnya 2.500 rumah masih terendam banjir.

Wahyudi Agus/Donal Caniago/Taufik Hidayat