Pembakaran Mes Perusahaan Sawit Diklaim Sudah Kondusif

Dua unit mes perusahaan perkebunan sawit dibakar massa di Kabupaten Musi Rawas, Sumatera Selatan, pada Jumat malam, 25 Maret 2016.
Sumber :
  • VIVA.co.id/Aji YK Putra
VIVA.co.id - Dua unit mes perusahaan perkebunan sawit dibakar massa di Desa Semangus, Kecamatan Muara Lakitan, Kabupaten Musi Rawas, Sumatera Selatan, pada Jumat malam, 25 Maret 2016. Mes itu milik perusahaan PT PP London SumatraTbk (Lonsum).
 
Aksi anarkistis warga membakar mes itu sebagai akibat peristiwa penembakan terhadap warga setempat yang diduga dilakukan oleh petugas keamanan PT Lonsum. Korban penembakan, Fauzi (19 tahun), tewas setelah ditembak. Dia dituduh hendak mengambil biji sawit bersama dua rekannya, yang berhasil kabur.
 
Amuk massa yang tak terima dengan peristiwa penembakan itu berhasil diredam satu kompi aparat Brimob bersama tokoh masyarakat dan aparat Kepolisian Polres Musi Rawas.
 
Adi, Camat Muara Lakitan, membenarkan peristiwa pembakaran itu. Tetapi tak ada ketegangan antara PT Lonsum dan pegawai perusahaan. Dia mengklaim situasi sudah kondusif sekarang. “Anggota dari Polres Musi Rawas masih di lokasi untuk berjaga,” katanya dikonfirmasi pada Minggu, 27 Maret 2016.
 
Camat berharap warga tidak terpancing emosi dan menyerahkan kasus itu kepada polisi. “Biar polisi yang menyelesaikan kasusnya. Warga harus menahan diri agar konflik ini tak meluas,” ujarnya.
 
Kepala Polres Musi Rawas, Ajun Komisaris Besar Polisi Herwansyah Saidi, menjelaskan awal kejadian, ketika petugas PT Lonsum sedang berpatroli di areal perkebunan sawit dan memergoki kawanan pencuri.
 
Buah sawit dari PT Lonsum memang sering dicuri orang tak bertanggung jawab. Petugas keamanan awalnya berusaha memberikan tembakan peringatan. Namun, satu peluru ternyata mengenai Fauzi di bagian dada hingga korban meninggal dunia usai menjalani perawatan di Rumah Sakit Lubuk Linggau.
 
“Kasus ini masih kami lakukan penyelidikan. Beberapa saksi juga kami mintai keterangan,” kata Herwansyah.
 
Satu kompi Brimob dari Detasemen B Petanang di Lubuklinggau memang sempat dikerahkan untuk mengamankan lokasi pembakaran. “Tapi sekarang sudah kondusif. Petugas Polsek masih berjaga,” katanya.