Mensos: Angka Cerai, Anak 'Haram', AIDS, Jatim Nomor Satu

Menteri Sosial, Khofifah Indar Parawansa.
Sumber :
  • VIVA.co.id/ Nur Faishal.

VIVA.co.id - Menteri Sosial Khofifah Indar Parawansa menyatakan, Jawa Timur menjadi provinsi nomor satu dalam menyumbang jumlah perceraian dan kelahiran bayi tak diinginkan dari total jumlah seluruh provinsi di Indonesia. Menurutnya, perlu pikiran bersama-sama untuk menangani itu.

"Jawa Timur berkontribusi 47 persen dari total perceraian di seluruh provinsi di Indonesia. Jumlah penderita AIDS, Jatim juga nomor satu," kata Khofifah di acara haul KH Mukhtar Syafaat di Ponpes Darussalam Blokagung, Tegalsari, Banyuwangi, Senin, 25 April 2016.

Ada banyak sebab kenapa perceraian banyak terjadi di Jatim. Di antaranya pola hidup yang tidak sehat dan pernikahan dini. Akibatnya, kata Khofifah, anak jadi korban.

"Ini juga jadi sebab banyak anak tidak diinginkan kelahirannya dan Jawa Timur jumlahnya juga nomor satu," ujarnya.

Khofifah mengatakan konsep keluarga sakinah mawaddah wa rahmah kebanyakan hanya sebatas lisan saat khutbah nikah di Kantor Urusan Agama (KUA).

"Karena itu saya minta Kepala KUA juga melakukan pembinaan maksimal kepada pasangan yang mau menikah," ucapnya.

Ketua Umum PP Muslimat NU itu juga berharap pesantren mengambil peran sosial keumatan, tidak hanya penguatan keagamaan. Menurutnya, pola hidup tidak sehat dan keluar dari ajaran agama menjadi sebab utama tingginya angka perceraian, pendiri AIDS, dan banyaknya anak tak diinginkan kelahirannya.

Selain anak, lanjut Khofifah, perempuan juga kerap berujung jadi korban karena terperosok pada gaya hidup yang tidak sehat.

"Makanya kepada perempuan saya selalu bilang, be your self and be the best. Jadilah perempuan yang berpendidikan dan mandiri secara ekonomi," katanya.

Selain Khofifah, juga hadir di acara haul mendiang KH Mukhtar Syafaat, Menteri Agama Lukman Hakim Saefudin, Bupati Banyuwangi Abdullah Azwar Anas, dan beberapa pejabat dan tokoh agama daerah setempat. Doa bersama diikuti oleh ribuan santri dan warga setempat.