Polda Sulut: Santoso Cs Bisa Saja Kabur ke Markas Abu Sayyaf

Kepala Polda Sulawesi Utara, Brigadir Jenderal Polisi Wilmar Marpaung.
Sumber :
  • VIVA.co.id/Agustinus Hari

VIVA.co.id - Kepolisian Daerah (Polda) Sulawesi Utara memastikan jejaring teroris Santoso di Poso, Sulawesi Tengah, kini dalam posisi semakin terdesak. Satuan Tugas Tinombala yang merupakan gabungan TNI dan Polri telah menangkap dan menembak mati banyak anggota kelompok itu.

“Perkembangan terakhir, Satgas Tinombala berhasil menembak mati beberapa anggota, ini yang membuat kelompok Santoso semakin terjepit saat ini. Bahkan personel mereka makin sedikit," kata Kepala Polda Sulawesi Utara, Brigadir Jenderal Polisi Wilmar Marpaung, di Manado pada Rabu, 18 Mei 2016.

Polisi membaca upaya anggota kelompok itu untuk meloloskan diri dari kepungan aparat. Tidak menutup kemungkinan jejaring Santoso berpindah ke hutan lain di luar kawasan Sulawesi Tengah. Polda Sulawesi Utara berupaya menutup ruang gerak pelaku terorisme itu lewat penjagaan ketat di wilayah perbatasan.

“Hutan terutama kami awasi, soalnya hutan Poso, Gorontalo, dan Sulut itu menyambung, dan kelompok itu bisa masuk ke sini sebagai akses menuju Filipina,” kata Wilmar.

Bisa saja, katanya, kelompok Santoso kabur ke markas kelompok militan Abu Sayyaf di Filipina lewat Sulawesi Utara. "Makanya kita harus waspada. Kemungkinan itu bisa terjadi," ujarnya.

Polda Sulawesi Utara juga ikut memerintahkan kelompok Bayangkara Pembina Lamtibmas (Babhinkamtibmas) serta pimpinan desa dan kelurahan untuk meningkatkan kewaspadaan di wilayah kerja masing-masing. Setiap pendatang harus dicek identitas serta tujuan mereka datang ke Sulawesi Utara.