Kemenag: Koreksi Arah Kiblat Tak Perlu Bongkar Masjid

Bangunan ka'bah.
Sumber :
  • REUTERS/Amr Abdallah Dalsh/Files

VIVA.co.id – Kementerian Agama meminta masyarakat tak perlu khawatir dengan fenomena matahari berada tepat di atas Kota Mekkah atau di atas Kabah, yang terjadi hari ini, Jumat, 27 mei 2016. Fenomena itu dikenal sebagai rashdul qiblah atau waktu yang tepat untuk memperbaiki arah kiblat.

Kepala Sub Direktorat Pembinaan Syariah dan Hisab Rukyat dari Kemenag, Nur Kazin, mengatakan fenomena langka ini merupakan waktu yang tepat bagi umat Muslim yang sedang membangun masjid atau musala untuk mengecek arah kiblat.

"Bagi masjid (yang sudah berdiri) yang belum tepat arah kiblatnya tidak usah dibongkar, hanya disesuaikan saja shaf-nya, agar lebih khusyuk," kata Nur Kazin dalam perbincangan bersama tvOne, Jumat, 27 Mei 2016.

Nur Kazin menjelaskan, fenomena matahari tepat berada di atas Kabah ini merupakan fenomena langka yang terjadi setahun dua kali. Biasanya momentum itu terjadi pada 27 atau 28 Mei pukul 16.18 WIB dan 15 atau 16 Juli pukul 16.27 WIB.

Namun khusus tahun ini, karena tahun kabisat, fenomena matahari di atas Ka'bah terjadi pada 27 Mei pukul 16.18 WIB atau 17.18 WITA.

"Nanti bayangan benda tegak ini akan mengarah ke Ka'bah," ujarnya.

Kementerian Agama melalu website-nya mengabarkan momentum saat Matahari di atas Kabah tersebut. Fenomena itu merupakan waktu yang tepat bagi kaum muslimin memverifikasi kesesuaian arah kiblat dengan beberapa langkah.

Pertama, pastikan benda yang menjadi patokan harus benar-benar berdiri tegak lurus atau pergunakan lot/bandul; Kedua, permukaan dasar harus betul-betul datar dan rata; dan ketiga, jam pengukuran harus disesuaikan dengan Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG), Radio Republik Indonesia (RRI), atau Telkom.

(ren)