WNI Disandera, Indonesia-Filipina Lakukan Pertemuan Estafet

Edgar Lahiwu Maluenseng, ABK Tuboat Charles, yang disebut dibebaskan dari penyanderaan kelompok Abu Sayyaf di Filipina.
Sumber :
  • VIVA.co.id/Hari Agustinus/Facebook

VIVA.co.id – Panglima Tentara Nasional Indonesia (TNI), Jenderal Gatot Nurmantyo, menyampaikan bahwa hingga kini pertemuan antara pemerintah dengan otoritas Filipina masih akan terus dilakukan terkait pembebasan warga negara Indonesia (WNI) yang kembali disandera oleh kelompok bersenjata di Filipina.

"Jadi hari ini masih dilakukan pertemuan, tahapannya pertama kan para menlu (menteri luar negeri). Kalau menlu sudah, lalu setingkat menteri pertahanan. Kalau sudah baru Panglima TNI," ujar Gatot di Mabes TNI, Cilangkap, Jakarta Timur, Senin, 27 Juni 2016.

Gatot menjelaskan bahwa pemerintah Filipina juga terbuka merespons upaya pemerintah Indonesia untuk membebaskan warganya. Sementara Kementerian Pertahanan (Kemenhan) Indonesia dengan Filipina dijadwalkan bakal bertemu pada  tanggal 30 Juni 2016 mendatang.

"Belum sama calon menhan. Besok ini tanggal 30 Juni sama menhan yang definitif," tuturnya.

Oleh karena itu Panglima TNI belum bisa memastikan soal langkah yang akan segera diambil dalam pembebasan awak kapal TB Charles tersebut.