Minimnya Infrastruktur Dinilai Jadi Penghambat Kemajuan Desa

Ilustrasi kemiskinan di desa.
Sumber :
  • VIVAnews/Ikhwan Yanuar

VIVA.co.id - Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi (Kemendes PDTT) menilai, salah satu penghambat terbesar kemajuan desa dan kawasan perdesaan adalah rendahnya ketersedian infrastruktur dasar. Oleh karena itu, mereka berniat memperbaiki pada tahun ini.

"Pembangunan prasarana penunjang seperti transportasi, komunikasi, pertanian, pendidikan dan kesehatan," kata Menteri Desa PDTT, Marwan Jafar, dalam keterangan tertulisnya, Selasa, 19 Juli 2016.

Selain di desa, Marwan juga fokus pada pembangunan yang menghubungkan antardesa juga agar desa-desa itu bisa saling berinteraksi.

Dia mengingatkan anggaran terbesar kawasan perdesaan tahun 2015 digunakan untuk penyediaan akses transportasi kawasan, berupa pembangunan jalan dan dermaga di 13 kabupaten, kemudian pembangunan jalan antardesa dan dermaga antarpulau di 10 kabupaten.

Menurutnya, pembangunan kawasan perdesaan di tahun 2016 dimanfaatkan untuk melanjutkan beberapa program kegiatan pada tahun sebelumnya, dengan sasaran sebanyak 168 kabupaten.

"Kami akan membangun penyediaan listrik di 57 kabupaten, dan penyediaan sarana air bersih bagi 12 kabupaten. Selebihnya, berupa jalan, penyediaan jaringan informasi desa, dan alat pendukung pendidikan," ujarnya.

Marwan menambahkan, ada setidaknya lima program prioritas kawasan perdesaan di tahun 2016. Pertama pengembangan sarana dan pra sarana kawasan perdesaan, kedua pembangunan ekonomi kawasan perdesaan melalui pasar kawasan perdesaan, Usaha Bersama Komunitas (UBK), dan Badan Usaha Usaha antar Desa (BUMADes), ketiga pengembangan sumber daya alam kawasan perdesaan, keempat penyelenggaraan perencanaan pembangunan kawasan perdesaan, kelima peningkatan kerja sama dan pengembangan kapasitas.