Keluarga Freddy Budiman Menolak Bicara kepada Pers

Rumah Freddy Budiman, terpidana mati kasus penyalahgunaan narkotik, di Krembangan Baru 6A, Krembangan, Surabaya, Jawa Timur, pada Kamis, 28 Juli 2016.
Sumber :
  • VIVA.co.id/Nur Faishal
VIVA.co.id - Keluarga terpidana mati kasus narkoba, Freddy Budiman, menutup diri. Sejak Jumat pagi, 29 Juli 2016, tidak satu pun anggota keluarga yang keluar dari rumah mendiang Freddy di Jalan Krembangan Baru Gang 7, Nomor 6A, Surabaya, Jawa Timur.
 
Saat para wartawan berusaha mewawancarai rombongan keluarga yang diduga istri Freddy dan saudaranya keluar dari sebuah mobil, mereka tampak diam. Bahkan, mereka juga menutupi wajah saat sejumlah pekerja pers berusaha mengambil gambarnya.
 
Warga sekitar terus mendatangi rumah Freddy untuk menyambut kedatangan pria yang baru ditembak mati itu. Namun warga tak tahu kapan jenazah Freddy datang. “Tapi yang saya dapat informasinya datang sore nanti," kata Sulaiman, seorang warga.
 
Salamun, warga lain yang terlihat turun dari mobil dan masuk ke rumah Freddy, juga menolak berbicara kepada wartawan. Dia mengaku tak mengetahui kapan jenazah Freddy tiba. “Saya tidak tahu. Saya tidak berani ngomong apa-apa," ujarnya.
 
Freddy Budiman adalah gembong narkoba yang dieksekusi mati di Lembaga Pemasyarakatan Nusakambangan, Cilacap, Jawa Tengah, pada Jumat dini hari. Freddy dieksekusi setelah terbukti memiliki 1,4 juta butir pil ekstasi.
 
Belakangan diketahui dia juga memiliki pabrik ekstasi di penjara dan ikut mengendalikan peredaran narkoba dari balik jeruji.