Sekolah Pribadi Bandung Merasa Difitnah Pemerintah Turki

Militer Turki saat kudeta gagal 2016.
Sumber :
  • REUTERS

VIVA.co.id - Sekolah Pribadi atau Pribadi Bilingual Boarding School di Bandung memprotes rilis pemerintah Turki yang menyebut lembaga pendidikan itu berafiliasi dengan kelompok teroris. Apalagi pemerintah Turki berencana menutup sekolah itu karena dianggap mendukung teroris.

Kepala Pribadi Bilingual Boarding School Bandung, Ahmad Fauzi, menyatakan bahwa lembaga pendidikan yang dipimpinnya merasa difitnah dan disudutkan oleh Turki. Soalnya sekolah internasional itu tidak sedikit pun mengajarkan radikalisme atau ekstremisme sejak didirikan.

"Itu menyudutkan kita. Padahal yang kita lakukan selama ini tidak ada hubungan dengan teroris. Di sini, pembinaan dijalankan kepada siswa, yaitu akademis, akhlak, dan nasionalisme," kata Ahmad saat wawancara di ruang kerjanya di Kota Bandung, Jawa Barat, pada Jumat, 29 Juli 2016.

Menurutnya, dalam keseharian pun sekolah melaksanakan proses pendidikan tidak jauh berbeda dengan sekolah negeri pada umumnya. Keterbukaan antara guru dengan orangtua siswa diberlakukan.

Bahkan, materi-materi yang diajarkan dengan guru dalam negeri dan luar negeri, Sekolah menanamkan nilai-nilai karakter yang jauh dari terorisme. "Kita bukan sekolah agama. Kita sekolah umum. Toleransi kemanusiaan itu yang kita tanamkan kepada anak-anak," katanya.

Pribadi Bilinggual Boarding School Bandung berdiri pada 2002. Lembaga pendidikan itu dinaungi Yayasan Yenbu Indonesia. Kini memiliki murid sebanyak 450 orang dari berbagai daerah di Indonesia.

"Kita lahir dari Yayasan Yenbu karena jarak, lokasi, pindah ke Yayasan Pribadi Bandung. Berakhir kerja sama dengan Faciad itu juga disebabkan tidak ada lagi kerja sama dengan Kementerian," ujarnya.

Sebelumnya, pemerintah Turki menyebutkan ada sembilan lembaga pendidikan yang tersebar di berbagai kota di Indonesia yang terkait Organisasi Teroris Fethullah (FETO).

FETO adalah sebutan dari Pemerintah Turki untuk para pengikut ulama Fethullah Gulen, yang gagal melakukan kudeta beberapa waktu lalu. Gulen pun diketahui telah mengasingkan diri di Amerika Serikat.

Melalui siaran pers yang dirilis di laman Kedutaan Besar Turki untuk Indonesia pada Kamis, 28 Juli 2016, diuraikan nama-nama kesembilan lembaga yang dimaksudkan itu, antara lain:

- Pribadi Bilingual Boarding School di Depok dan Bandung, Jawa Barat.
- Kharisma Bangsa Bilingual Boarding School di Tangerang Selatan, Banten.
- Semesta Bilingual Boarding School di Semarang, Jawa Tengah.
- Kesatuan Bangsa Bilingual Boarding School di Yogyakarta
- Sragen Bilingual Boarding School di Sragen, Jawa Tengah.
- Fatih Boy’s School dan Fatih Girl’s School di Banda Aceh, Aceh.
- Banua Bilingual Boarding School di Kalimantan Selatan.