'Kenapa Freddy Bicara Saat Hendak Dieksekusi?'

Freddy Budiman saat di sidang dalam kasus narkoba.
Sumber :

VIVA.co.id - Komisi III DPR yang membidangi masalah hukum, mempertanyakan munculnya pengakuan Freddy Budiman terkait kasusnya. Freddy menyebut, ada keterlibatan penegak hukum dalam peredaran narkoba di Indonesia.

"Kenapa ketika saat hendak dieksekusi mati, mendiang Freddy menyampaikan hal itu? Padahal, kalau memang ada niat ingin membongkar mafia narkoba dan orang orang yang terlibat dalam jaringan bisnis haram itu, mendiang Freddy bisa melakukannya di awal saat dia diadili," ujar anggota Komisi III Nasir Djamil, saat dihubungi, Jumat, 29 Juli 2016.

Politikus asal Partai Keadilan Sejahtera ini menduga, pengakuan Freddy itu karena ada rasa kecewa. Namun, lepas dari kebenaran pengakuan Freddy itu, penting bagi institusi yang disebut memberikan klarifikasi.

"Harus ada klarifikasi kepada publik agar tidak ada dusta di antara kita dan untuk menjaga wibawa penegakan hukum dalam hal pemberantasan narkoba di Indonesia," kata Nasir.

Freddy menjadi satu dari empat terpidana mati kasus narkoba yang dieksekusi mati di Nusakambangan, Cilacap, Jawa Tengah, dini hari tadi. Freddy menjadi satu-satunya warga negara Indonesia yang dieksekusi mati tahap III.

Namun jelang detik-detik eksekusi, Koordinator Komisi untuk Orang Hilang dan Korban Tindak Kekerasan (Kontras), Haris Azhar, memposting tulisan yang mengejutkan jagad Tanah Air.

Tulisan itu dimuat di akun resmi Facebook maupun Twitter KontraS. Kesaksian itu berjudul 'Cerita Busuk dari Seorang Bandit'. Baca selengkapnya di tautan ini.

(ase)