Lantunan Shalawat Antar Jenazah Kyai NU ke Liang Kubur

Ziarah di suatu pemakaman umum.
Sumber :
  • ANTARA FOTO/Irwansyah Putra
VIVA.co.id - Proses pemakaman jenazah Rois Syuriah Pengurus Besar Nadhlatul Ulama (PBNU), Kyai Haji Mas Subadar, diantarkan oleh puluhan ribu jamaah ke tempat pemakaman umum (TPU) Desa Seladi, Kecamatan Kejayan, Pasuruan, Jawa Timur, Minggu, 31 Juli 2016.

Dalam proses pemakaman itu, para jamaah tidak henti-hentinya melantunkan shalawat untuk sang ulama.

Para jamaah terlihat bersemangat mengantarkan jenazah meski dengan raut muka sedih dan cuaca terik menyelimuti proses pemakaman.


Tidak hanya itu, jarak antara rumah duka yakni Pondok Pesantren Raudlatul Ulum, di Desa Besuk, Kecamatan Kejayan, dengan lokasi pemakaman pun terbilang cukup jauh, sekitar satu kilometer.


Sejumlah tokoh besar pun melakukan takziyah. Di antaranya Romahurmuzzy atau Romi (Ketua Umum PPP) dan Saifullah Yusuf atau Gus Ipul (Wakil Gubernur Jawa Timur).


Romi mengatakan, KH Mas Subadar merupakan sosok ulama besar yang bersahaja.


Namun, pemikiran dan serta peranannya untuk umat, khususnya warga Nadhliyin, sangat besar.


"Beliau sering sekali turun ke bawah untuk menyerap aspirasi warga NU. Kemudian, menampungnya dan mencarikan solusi,” kata Romi.


Tidak hanya itu, lanjut Romi, KH Mas Subadar juga sering menjadi penghubung antara pemerintah dengan NU.


“Jadi kalau boleh dikatakan beliau adalah seorang kyai yang menjadi penyambung lidah dan keresahan umat,” ujarnya.


Hal senada disampaikan oleh Gus Ipul. Menurutya, almarhum merupakan sosok yang tidak pernah meminta pamrih kepada siapapun.


“Walaupun santrinya banyak dan sangat berpengaruh, tapi beliau ikhlas dalam membantu orang. Tidak pernah meminta imbalan apapun,” kata Gus Ipul.


KH Mas Subadar wafat pada Sabtu, 30 Juli 2016, dan sempat diperiksa ke Rumah Sakit Graha Amerta.


(ren)