Peneliti: Full Day School Upaya Muhadjir Cari Popularitas

Mendikbud Muhadjir Effendi (kanan)
Sumber :
  • VIVA/Agus Rahmat

VIVA.co.id - Polemik mengenai gagasan full day school atau sekolah seharian yang diwacanakan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Muhadjir Effendy, terus bergulir di masyarakat.

Mereka yang pro merasa kebijakan ini akan berimbas positif pada pendidikan. Tapi pihak kontra mengecamnya, karena menilai anak akan kelelahan dan infrastruktur sekolah di Tanah Air belum memadai.

[Baca: Full Day School, Anggota DPR: Masih Ada SD Lantainya Tanah]

Walau akhirnya Muhadjir berjanji untuk mempertimbangkan kembali wacana ini dan melakukan kajian dengan mempertimbangkan keinginan masyarakat. Full day school memperkenalkan sosok mantan Rektor Universitas Muhammadiyah Malang, yang baru dilantik Presiden pada 27 Juli 2016.

Peneliti Renaissance Political Research and Studies, Ibnun Hasan Mahfud, menilai Mujadjir sukses membuat namanya dikenal publik, walaupun berangkat dari kontroversi.

"Bagi saya apa yang dilakukan oleh Muhadjir selaku orang baru dalam jajaran Kabinet Kerja Jokowi-JK, adalah sebuah cara yang dilakukannya guna mengajak masyarakat berkenalan," kata Ibnun dalam keterangan pers yang diterima VIVA.co.id, Rabu, 10 Agustus 2016.


Muhadjir menjadi menteri, menggantikan Anies Baswedan. Walau keduanya pernah menjabat sebagai rektor, Anies yang mantan Rektor Universitas Paramadina, dianggap Ibnun lebih populer di Indonesia dibandingkan Muhadjir.

"Sehingga perlu cara yang sedikit berbeda agar masyarakat ngeh, bahwa Mendikbud hari ini bukan lagi Anies Baswedan, tapi Muhadjir Effendy," kata Ibnun.

Di awal reshuffle jilid II Kabinet Kerja, perhatian publik terkonsentrasi pada kehadiran kembali Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati. Namun dengan bergulirnya polemik full day school, bagi Ibnun, popularitas Sri Mulyani mulai tersaingi Muhadjir. 

"Terbukti dalam tiga hari ini semua orang memperbincangkan keberadaannya, termasuk parpol. Ahok dan Wapres pun ikut berkomentar soal hal ini. Bahkan saya kira popularitasnya kini nomor dua setelah Sri Mulyani, dari orang-orang yang baru masuk dalam kabinet," jelasnya.

"Khalayak sebelumnya hanya tahu bahwa dirinya tak lebih dari sekadar representasi wajah Muhammadiyah di kabinet. Namun, dengan hadirnya isu full day school ini menjadikan dirinya dikenal publik secara luas tanpa perlu sibuk memperkenalkan diri," lanjutnya.

[Baca: Full Day School, Bumerang Menteri Pendidikan Baru]

(ase)