Barang Dagangan Aneh untuk Pengikut Dimas Kanjeng

Taat Pribadi, Pimpinan Padepokan Dimas Kanjeng di Probolinggo Jawa Timur. Lelaki ini mengaku dirinya bisa menggandakan uang dan kini menjadi tersangka penipuan dan pembunuhan.
Sumber :
  • VIVA.co.id/Istimewa

VIVA.co.id – Pimpinan Padepokan Dimas Kanjeng Taat Pribadi ternyata juga menjual sejumlah barang aneh untuk para pengikutnya. Dan lagi-lagi, barang-barang ini diyakini bisa membantu menggandakan uang biar lebih banyak.

Menurut penelusuran Majelis Ulama Indonesia (MUI) Jawa Timur, barang-barang aneh yang dijajakan Dimas Kanjeng itu berupa Kartu 1.000 manfaat, lalu ada Bolpoin (pena) Laduni dan ada juga Kantong ATM tiga warna.

Untuk Kartu 1.000 manfaat, konon dipercaya bisa menggandakan uang. Sayangnya tidak diketahui persis berapa kartu ini dijual pimpinan Padepokan Dimas Kanjeng ke pengikutnya. Namun kartu ini disebut sangat laris di kalangan pengikut Taat Pribadi.

“(Karena bisa menggandakan uang) makanya, mereka kemudian mau membeli kartu tersebut,” kata Ketua MUI Jawa Timur Abdussomad, Jumat, 30 September 2016.

Lalu untuk Bolpoin Laduni. Pengikut Padepokan Dimas Kanjeng mempercayai, lewat pena ini maka ia akan bisa menguasai tujuh bahasa. Tak dirinci bahasa apa saja, namun barang satu ini cukup laris diminati pengikut Padepokan Dimas Kanjeng.

“Namanya saja ilmu laduni, makanya mereka pun yakin kemampuannya bisa meningkat pesat,” kata Abdussomad.

Barang aneh berikutnya yakni, Kantong ATM. Di Padepokan Dimas Kanjeng, ada tiga warna yang dijual yakni, hitam, merah dan hijau. Tentunya, kantong ini dipercaya bisa menggandakan uang.

Setiap warna memiliki kekuatan berbeda-beda. "Kantong itu juga dianggap bisa menggandakan uang yang kemampuannya sesuai dengan warnanya. Tapi mengenai detailnya seperti apa, saya masih belum paham, karena laporannya belum saya baca semua,” ujar Abdussomad.

Taat Pribadi, pimpinan Padepokan Dimas Kanjeng sebelumnya diamankan kepolisian setempat atas perkara pembunuhan terhadap dua orang pengikutnya, Abdul Gani dan Ismail Hidayat. Ia dianggap menjadi dalang di balik tewasnya dua warga yang menjadi tangan kanan Taat Pribadi.

Disebutkan bahwa, dua pengikutnya itu hendak membocorkan praktik penipuan milik Dimas Kanjeng Taat Pribadi. Karena itu, keduanya akhirnya dibunuh lewat orang suruhan Taat Pribadi.

Kepolisian telah menetapkan sejumlah tersangka atas kasus pembunuhan ini. Termasuk Taat Pribadi yang diduga menjadi dalang. Saat ini, pria bertubuh tambun yang menyebut dirinya raja itu juga dibelit kasus penipuan dengan kerugian korban puluhan miliar rupiah.