Perwakilan Bank Indonesia Ikut Teliti Uang Dimas Kanjeng

Taat Pribadi, Pimpinan Padepokan Dimas Kanjeng di Probolinggo Jawa Timur. Lelaki ini mengaku dirinya bisa menggandakan uang dan kini menjadi tersangka penipuan dan pembunuhan.
Sumber :
  • VIVA.co.id/Istimewa

VIVA.co.id – Rekonstruksi kasus pembunuhan yang dilakukan Dimas Kanjeng Taat Pribadi akan dilakukan hari ini di Padepokan Dimas Kanjeng Taat Pribadi, di Desa Wengkal, Kecamatan Gading, Kabupaten Probolinggo. Dalam proses itu, polisi juga akan melibatkan perwakilan dari Bank Indonesia (BI).

Kapolres Probolinggo, AKBP Armand Asmara, mengatakan, kehadiran perwakilan BI dimaksudkan untuk melakukan pengecekan keaslian uang yang ada di padepokan. Sedangkan jumlah perwakilan yang akan dihadirkan mencapai lima orang.

“Jadi nanti akan dicek dulu, itu uangnya asli atau palsu. Itu pun kalau ditemukan uangnya," kata Armand, Senin 3 Oktober 2016.

Sementara itu, dalam rekonstruksi, Dimas Kanjeng akan menjalani empat adegan. Dimas diminta memeragakan adegan pembunuhan terhadap salah seorang pengikutnya, Abdul Gani.

"Makanya, kami pun membawa empat tersangka lainnya selain Dimas Kanjeng sendiri," ujar Armand.

Rekonstruksi itu mendapatkan pengawalan ketat aparat gabungan antara Polres Probolinggo dan Polda Jatim. Tujuannya, untuk menghalau agar masyarakat tidak berkerumun.

Sebelumnya Dimas Kanjeng ditangkap polisi di dalam area padepokannya. Dimas ditangkap karena  membunuh anak buahnya, Ismail dan Abdul Gani. Namun, belakangan banyak korban yang juga melaporkan kasus penipuan terkait praktik penggandaan uang.