Polisi Ancam Massa Pengacau Kegiatan Syiah di Semarang

Aparat Kepolisian menjaga ketat kegiatan penganut Syiah di Semarang pada Selasa, 11 Oktober 2016.
Sumber :
  • VIVA.co.id/Dwi Royanto

VIVA.co.id - Kegiatan penganut Syiah memperingati 10 Asyura ditolak sejumlah organisasi massa (ormas) yang mengatasnamakan Forum Umat Islam Jateng dan DI Yogyakarta di Semarang, Jawa Tengah, pada Selasa, 11 Oktober 2016. Namun kegiatan itu tetap digelar dengan penjagaan ketat aparat Kepolisian.

Kepala Kepolisian Resor Kota Besar (Polrestabes) Semarang, Komisaris Besar Polisi Abiyoso Seno Aji mengatakan, pihaknya telah mengerahkan 780 personel bersenjata lengkap untuk menjaga dan mengamankan kegiatan itu. Seluruh personel terdiri dari Polrestabes Semarang dan Polda Jateng. Pengamanan dibantu juga personel TNI yang berjaga di area luar lokasi kegiatan.

Pengerahan polisi bersenjata lengkap itu, kata Abiyoso, untuk meredam keinginan ormas Forum Umat Islam (FUI) Jateng dan DI Yogyakarta yang ingin mengacau atau membubarkan acara. Sebelumnya ormas itu berunjuk rasa di depan kantor Gubernur Jateng di Kota Semarang.

Menurut Abiyoso, penjagaan ketat kegiatan penganut Syiah karena melaksanakan amanat undang-undang. Kegiatan masyarakat itu telah mendapatkan izin Kepolisian serta pemerintah setempat.

"Ini kegiatan dilindungi undang-undang, maka kami punya kewajiban melindungi. Kalau ada yang nekat dan berinisiasi membubarkan, maka berhadapan dengan kami," kata Abiyoso.

Kepolisian akan memfasilitasi dialog dengan pemerintah daerah, Majelis Ulama Indonesia, Kementerian Agama, ulama, dan pihak-pihak terkait mengenai kegiatan Syiah di Semarang itu.

Berdasarkan pantauan VIVA co.id, penjagaan ketat tampak di lokasi acara di Masjid Yayasan Nuruts Tsaqalain, Petek, Semarang. Ratusan polisi bersenjata juga memeriksa satu per satu warga yang melintas masuk di perlintasan kereta api yang berjarak 300 meter dari lokasi acara.

Acara sudah berlangsung. Dihadiri seribu warga asal berbagai kota di Jawa Tengah. Kegiatan pengajian Syiah dalam rangka haul Sayyidina Husain Bin Ali, cucu Nabi Muhammad, itu diawali menyanyikan lagu Indonesia Raya, pembacaan Alquran, dan doa. Pengajian akan diisi ceramah Ustaz Ahmad Baraqbah dari Pekalongan.

Lokasi acara Syiah sebelumnya berada di gedung Pusat Kesenian Jawa Tengah di Semarang. Namun karena ponolakan itu akhirnya dipindahkan ke Masjid Nuruts Tsaqolain, yang merupakan masjid milik penganut Syiah di Semarang.

(mus)