'Pengantin' Baru Noordin M Top

Sumber :

VIVAnews – Rumah itu compang-camping. Sebagian tembok retak. Plafon roboh. Cat sudah kusam dan dua jendelanya nyaris copot.

Berdiri di pinggir Sungai Ciliwung, Cililitan, Jakarta Timur, rumah itu sudah jadi langanan banjir bertahun lampau. Nyaris tenggelam saat banjir menghempas ibukota 2007.

Tapi kisah besar ini bermula dari  sana. Orang terakhir yang menetap di situ bernama Ibrohim. Pria 37 tahun yang mengejutkan publik Indonesia dua pekan terakhir.

Dia disebut sebagai sutradara bom di JW Marriott dan Rizt Carlton, 17 Juli lalu. Sembilan orang tewas. Mengejutkan sebab riwayat Ibrohim jauh dari urusan perang.  Tidak pernah berjihad di Afganistan, tidak pula berperang di Moro, Filipina.

Dia  adalah orang yang sehari-hari berada di sekitar kita. Perangkai bunga alias floris di Ritz Calrton. Penghuni sebuah rumah petak di sekitar Mega Kuningan, Jakarta Selatan, kawasan kos orang-orang kantoran.

Seluruh karirnya tidak jauh-jauh dari urusan bunga. Dari pengurus taman di Hotel Hilton, Hotel Mulia dan yang terakhir  bekerja di Cynthia Floris, pemasok bunga ke Rizt Carlton. Seluruh pekerjaan itu jauh dari urusan teror.

Sahabat karibnya mengenal Ibrohim sebagai orang yang suka menolong, baik dan rajin sholat. “Orangnya baik dan sering berpesan kepada kami agar selalu sholat,” kata Andi Suhandi, rekan kerja Ibrohim kepada VIVAnews.

Kecurigaan terhadap Ibrohim menguat sebab dia menghilang setelah bom laknat melumat dua hotel mewah itu. Semula diduga bahwa mayat yang hancur  di Rizt Carlton adalah mayat si floris ini. Tapi DNA si mayat tidak cocok dengan keluarga Ibrohim.

Bersambung