Anggota TNI Dimutilasi Lalu Dibakar

Pelaku mutilasi dan pembunuhan terhadap anggota TNI di Sumatera Selatan saat menjalani pemeriksaan di lokasi tempat kejadian perkara, Minggu (23/10/2016)
Sumber :
  • VIVA/Adjie YK Putra

VIVA.co.id – Anggota TNI yang bertugas di Kesdam II Sriwijaya, Pembantu Letnan Dua (Pelda) Aceng menjadi korban pembunuhan dengan cara dimutilasi. Tak hanya itu, potongan tubuh korban juga sempat dibakar pelaku untuk menghilangkan jejak.

Kasus ini terbongkar, setelah dua dari empat pelaku yakni Wawan dan Edi, warga Desa Teluk Jaya, Kabupaten Muara Enim, Sumatera Selatan ditangkap Petugas Polres Muara Enim dan Polres Prabumulih pada Jumat 22 Oktober 2016.

Informasi yang dihimpun, Polres Prabumulih awalnya mendapatkan laporan dari istri korban pada 10 Oktober 2016 lalu.

Dari keterangan istri korban, jika Pelda Aceng telah menghilang sejak 9 Oktober kemarin. Sebelum pergi, Aceng berpamitan kepada istrinya untuk menagih utang kepada pelaku Wawan di Desa Teluk Jaya. Sejak kepergian Aceng dia pun tak kunjung pulang ke rumah.
 
Aparat kepolisian yang mendapatkan laporan, langsung melakukan penyelidikan dan mencari keberadaan korban. Bahkan, saat mendatangi rumah Wawan di Desa Teluk Jaya bersama personel polisi dari Polsek Gelumbang dan Polres Muara Enim, aparat menemukan bercak darah yang diduga milik korban.

Namun, ketika itu tersangka Wawan sedang tidak ada  di tempat. Saat dia pulang ke rumah Polisi langsung menggerebek pelaku.

Dari pengakuan Wawan, jika aksi pembunuhan dengan cara mutilasi tersebut, dia lakukan bersama tiga rekannya yang lain yakni Edi, HR (DPO) dan PT (DPO).

Direktur Reserse Kriminal Umum Polda Sumatera Selatan, Kombes Pol Daniel Tahi Monang Silitonga membenarkan kejadian tersebut. Daniel mengatakan, setelah dibunuh dan dimutilasi jenazah Pelda Aceng, dibakar dan dibuang pelaku di Dusun Meranti.

"Mereka ingin menghilangkan jejak, setelah dimutilasi jenazah korban dibakar," kata Daniel,saat dikonfirmasi, Minggu 23 Oktober 2016.

Namun, Daniel belum bisa menjelaskan lebih lanjut soal kasus pembunuhan tersebut lantaran masih dalam pemeriksaan petugas. "Motifnya masih diduga soal sakit hati karena pelaku ditagih hutang oleh korban. Tapi masih kita kembangkan. Dua lagi masih buron," ujarnya.