Tersangka Korupsi yang Seret Dahlan Iskan Bungkam

Wishnu Wardhana (rompi tahanan oranye, kanan), tersangka korupsi aset BUMD Jawa Timur, sesampai di kantor Kejati Jatim, Surabaya, pada Senin, 24 Oktober 2016.
Sumber :
  • VIVA.co.id/Nur Faishal

VIVA.co.id - Kepala Kejaksaan Tinggi (Kejati) Jawa Timur, Maruli Hutagalung, berharap Wishnu Wardhana (WW), tersangka kasus dugaan korupsi aset negara yang dikelola PT Panca Wira Usaha (PWU), Badan Usaha Milik Daerah Pemerintah Provinsi Jatim, kooperatif dan menjadi pembocor atau justice collaborator. Tapi WW mengunci bibir alias bungkam ketika ditanya wartawan soal itu.

Selain mantan Direktur Utama PT PWU, Dahlan Iskan, penyidik Pidana Khusus Kejati Jatim juga memeriksa lagi tersangka kasus itu, WW, pada Senin, 24 Oktober 2016. Dibawa dari Rutan Kelas I Surabaya di Medaeng, Sidoarjo, WW tiba di kantor Kejati Jatim di Jalan A Yani Surabaya sekira pukul 11.00 WIB.

Tak ada komentar apapun keluar dari bibir WW. Dia berjalan sekeluar dari dalam mobil tahanan menuju lift di lobi Kejaksaan tanpa memerhatikan pertanyaan wartawan. Termasuk ketika ditanya VIVA.co.id tentang harapan Kajati Maruli agar dia membuka semua yang diketahui dan siapa yang terlibat dalam kasus aset PWU.

Pengacara WW, Dawud Budi Sutrisno, membantah pernyataan Kajati Maruli sebelumnya bahwa kliennya dengan Dahlan saling menyalahkan. "Tidak ada saling menyalahkan. Karena penjualan aset PWU sudah dilakukan secara benar. Pak Dahlan maupun klien kami, Pak Wishnu Wardhana, tidak salah," ujarnya.

Kasus aset PWU diusut Kejati Jatim pada 2015. Diduga terjadi penjualan dua aset PWU di Kediri dan Tulungagung yang dilaksanakan secara curang. Akibatnya, negara dirugikan. Penjualan terjadi pada tahun 2003, saat Dahlan menjadi Dirut PT PWU tahun 2000-2010.

Pada akhir Juni 2016, Kepala Kejati Jatim, Maruli Hutagalung, meneken surat perintah penyidikan kasus itu. Kejaksaan sudah menetapkan mantan Manajer Aset PWU, Wishnu Wardhana, sebagai tersangka. Ketua DPRD Surabaya itu kini mendekam di Rumah Tahanan Kelas I Surabaya di Medaeng, Sidoarjo. (ase)