Seorang Balita Korban Bom Gereja Samarinda Meninggal Dunia

Bom gereja Oikumene di Samarinda Kalimantan Timur, Minggu (13/11/2016)
Sumber :
  • VIVA.co.id/facebook/@Freijae Rakasiwi

VIVA.co.id – Satu dari empat korban ledakan bom di Gereja Oikumene, Samarinda, Kalimantan Timur, meninggal dunia Senin pagi tadi, 14 November 2016. Korban meninggal karena  mengalami luka bakar serius, yang mencapai 80 persen dan trauma pada bagian paru-paru.

Bocah berusia 3 tahun ini, Intan Olivia, kini terbaring di ruang jenazah Rumah Sakit Umum Abdul Wahab Sjahranie, Samarinda. Dia dinyatakan meninggal dunia pagi tadi sekitar pukul 05.00 WITA.

Saat ini, suasana haru masih menyelimuti keluarga korban, sehingga mereka menolak untuk memberikan keterangan.

Sementara itu, menurut salah seorang pengurus gereja bernama Tobing, Intan rencananya akan langsung dibawa keluarga ke rumah duka di Samarinda Seberang.

“Rencananya hari ini mau dibawa ke rumah duka,” ujar Tobing di Samarinda, Senin, 14 November 2016.

Sementara tiga korban lainnya, Triniti Hutahaean, Anita Christabel, dan Alfarou Sinaga, masih menjalani perawanan intensif. Semua korban merupakan anak-anak yang sedang bermain di lokasi parkiran motor, ketika bom molotov itu meledak.

Ledakan bom molotov ini terjadi usai jemaat melaksanakan ibadah di Gereja Oikumene, Jalan Cipto Mangun Kusumo, Kelurahan Sangkotek, Kecamatan Loa Janan Ilir. Setelah melempar bom itu, tersangka melarikan diri dengan melompat ke sungai.

Setelah terjadi aksi saling kejar, tersangka berinisial JD berhasil ditangkap warga.

Laporan: M. Asri Sattar/Samarinda – Kalimantan Timur.