Bom Gereja Samarinda Berpotensi Memecah Persatuan Bangsa

Suasana usai insiden ledakan bom di gereja Oikumene di Kota Samarinda, Kalimantan Timur, Minggu (13/11/2016).
Sumber :
  • VIVA.co.id/facebook/@Freijae Rakasiwi

VIVA.co.id – Anggota Komisi VIII DPR RI, Khatibul Umam Wiranu mengutuk aksi pengeboman di Gereja Oikumene, Samarinda, Kalimantan Timur.

"Sungguh-sungguh sangat memilukan, menyedihkan, menyayat hati semua kita bangsa Indonesia dengan pengeboman ini. Satu korban balita meninggal, korban anak-anak lainnya menderita luka bakar," ujanya melalui pesan singkatnya kepada VIVA.co.id, Senin 14 November 2016.

Menurutnya, aksi pengeboman seperti ini bertentangan dengan Pancasila, agama, konstitusi negara, serta undang-undang. Sehingga, meminta Kepolisian dan aparat penegak hukum secepatnya memproses hukum para pelaku.

Dia menilai, pelaku punya motif adu domba antarpemeluk agama dan memecah belah masyarakat dengan sikap saling curiga, untuk menciptakan konflik sosial yang lebih luas. Untuk itu, diharapkan masyarakat tak larut dengan provokasi.

Ketua Departemen Agama DPP Partai Demokrat ini menambahkan, tindakan kekerasan dan aksi teror yang berlatar belakang pemahaman keagamaan yang ekstrem, harus bisa diantisipasi pemerintah ke depannya, untuk segera diselesaikan.

"Dicarikan jalan keluarnya oleh Kementerian Agama RI khususnya, dan pendekatan persuasif, serta pendidikan keagamaan yang benar, menjadi pilihan yang harus diutamakan oleh pemerintah," ujar dia. (asp)