Usut Bom Gereja di Samarinda, Polisi Tangkap Sejumlah Orang

Tim Gegana Polda Kalimantan Timur melakukan pemeriksaan usai ledakan bom di Gereja Oikumene Samrinda Kalimantan Timur, Minggu (13/11/2016)
Sumber :
  • ANTARA FOTO/Amirulloh

VIVA.co.id – Sebanyak lima orang yang diduga terkait aksi pelemparan bom molotov di Gereja Oikumene Kelurahan Sengkotek, Kecamatan Loa Janan Ilir, Kota Samarinda Kalimantan Timur ditangkap Kepolisian.

"(Sekarang) Sedang dikembangkan," kata Kapolri Jenderal Polisi Tito Karnavian di Mako Brimob Depok, Jawa Barat, Senin, 14 November 2016.

Tito enggan menyimpulkan lebih dini siapa saja orang yang diamankan itu. Namun, ia memastikan akan terus mengembangkan keterangan dari lima orang tersebut.

"Ini sebenarnya pelaku lama kasus bom di Serpong sama ada kaitan itu. Kelompoknya , jaringan lama. Jadi dia sekarang bergabung dengan JAT (Jamaah Ansharut Tauhid)," kata Tito.

Menurut Tito, dari keterangan pelaku pelemparan bom molotov bernama Juhanda alias Jo (37), bahwa target yang bersangkutan ingin menimbulkan kekacauan saja. "Ya biasa selalu berusaha menimbulkan kekacauan itu saja," katanya.

Tito berharap kepada masyarakat agar tetap tenang dan menjalankan rutinitas seperti biasa.

"Masyarakat saya minta untuk tenang, karena ini pelaku-pelaku lama kita sudah tahu jaringannya. Sudah ada lima orang ditangkap, dan kita kembangkan," katanya menjelaskan.

Sebelumnya, terjadi pelemparan bom molotov ke Gereja Oikumene Samarinda, Minggu, 13 November 2016. Akibat kejadian ini seorang bocah bernama Intan Olivia Marbun yang berusia 3,5 tahun meninggal dunia. Kejadian itu juga melukai empat lainnya. Tiga orang di antaranya mendapatkan perawatan medis di rumah sakit.

(mus)