Mendagri Minta Koordinasi Deteksi Dini Terorisme Diperkuat

Mendagri Tjahjo Kumolo.
Sumber :
  • VIVA.co.id/ Moh. Nadlir.

VIVA.co.id – Menteri Dalam Negeri Tjahjo Kumolo meminta, pemerintah daerah meningkatkan komunikasi dengan Kepolisian dan Badan Intelijen Negara, sebagai upaya lebih dini mencegah terjadinya pengeboman seperti di Gereja Oikoumene, Samarinda, Kalimantan Timur.

"Sekarang yang penting deteksi dini, pemerintah daerah harus terus berkomunikasi dengan BIN, tokoh agama, tokoh adat, dan lain-lain," kata Tjahjo melalui pesan singkat, Senin, 14 November 2016.

Saat ini, jajaran Direktorat Jenderal Politik dan Pemerintahan Umum Kementerian Dalam Negeri juga telah di Samarinda, guna melakukan pemantauan terkini terkait situasi dan kondisi di Samarinda.

"Info dari Kepolisian peledak bom adalah mantan napi teroris. Kepolisian juga cepat mengungkap latar belakang pengeboman tersebut," kata dia.

Menurutnya, pemerintah mengutuk keras aksi kekerasan ini. "Ini negara hukum. Semua ada aturannya. Ada etikanya. Kalau sampai hari ini masih ada bom, berarti ini teror pada masyarakat," ujarnya menegaskan.

Tjahjo juga menambahkan, bahwa negara tidak akan kalah teror semacam ini. "Negara atau pemerintah tidak boleh kalah oleh segala bentuk terorisme."

(mus)