Pemerintah Beri Santunan untuk Korban Bom Samarinda

Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan, Wiranto.
Sumber :
  • VIVA.co.id/Moh Nadlir

VIVA.co.id - Pemerintah memastikan akan memberikan santunan kepada korban aksi terorisme pelemparan bom di Gereja Oikumene, Samarinda, Kalimantan Timur, beberapa waktu lalu. Akibat insiden itu, empat anak kecil menjadi korban, bahkan satu di antaranya meninggal dunia.

"BNPT (Badan Nasional Penanggulangan Terorisme) sudah koordinasi dengan Polhukam untuk mereka datang ke Samarinda memberikan santunan kepada anak-anak kita yang jadi korban aksi itu, baik yang meninggal atau yang di rumah sakit," kata Menko Polhukam Wiranto di Kompleks lstana Kepresidenan Jakarta, Jumat, 18 November 2016.

Wiranto tidak menyebut besaran angka santunan kepada para korban itu. Dia hanya berharap santunan itu akan dapat meringankan beban keluarga korban.

"Hari ini (tim) berangkat untuk berikan santunan, berikan bantuan untuk meringankan beban keluarga yang jadi korban," kata Wiranto.

Secara terpisah, Menteri Sosial, Khofifah Indar Parawansa, juga menyebut institusinya akan turut memberikan santunan kepada keluarga korban yang meninggal yakni Intan Olivia. Menurut dia, korban terorisme itu dapat digolongkan kepada bencana sosial.

"Kalau di Kementerian Sosial yang terkait dengan bencana alam dan bencana sosial ada BSK, bantuan santunan kematian, itu ada SOP-nya, Rp15 juta," kata Khofifah.

Menurut dia, pemberian santunan itu masih dikoordinasikan dengan keluarga korban, lantaran data dinilai masih kurang.

"Jadi saya minta datanya, karena polanya (pemberian santunan) ditransfer, sehingga mungkin keluarga masih berduka. Kemarin ada Tim Sakti Peksos yang ke kediaman, mungkin menunggu masa duka keluarga," kata dia. (ase)