Polisi Duga Jaringan Majalengka Mau Bangun Lab Narkotik

Barang bukti jaringan teror Majalengka dan Bekasi di Mabes Polri
Sumber :
  • VIVA.co.id/Syaefullah

VIVA.co.id – Kepolisian menduga, kelompok jaringan tersangka teroris asal Majalengka, Jawa Barat, memiliki inisiatif untuk membuat laboratorium narkotik.

Menurut Kepala Divisi Hubungan Masyarakat Polri, Irjen Pol. Boy Rafli Amar, jaringan teroris ini memiliki ide baru dalam hal pencarian dana, sehingga mulai Juni tahun ini, mereka mengubah cara mengumpulkan dana untuk membuat bom.

"Mereka ingin buat laboratorium narkotika sabu. Cita-citanya sabu dijual dan uangnya untuk kegiatan aksi teror," ujar Boy di kantornya, Jakarta Selatan, Rabu, 30 November 2016.

Boy menjelaskan, sudah empat orang jaringan Majalengka ini yang berhasil ditangkap Detasemen Khusus 88 Antiteror dan ditetapkan menjadi tersangka kasus terorisme. "Mereka ketemu lewat proses perkenalan online."

Keempat orang itu adalah Rio Priatna Wibawa alias Hitokiri alias Hitokanan, Bahraini alias Bahrein Agam alias Abu Jihad, Hendra Rizki alias Abu Pasee, Serta Eep Suaiful Bahri alias Abu Syifa alias Eep.

Adapun barang bukti yang disita dari kelompok ini adalah bahan kimia untuk membuat bom, seperti royal demolition explosive, hexamethylene triperoxide diamini, bahan baku anfo, TNT, black powder, dan paku.

(mus)